Anies Tidak Terbebani Hasil Survei
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan dia tidak terlalu mempedulikan hasil survei yang dikeluarkan beberapa lembaga jajak pendapat tentang tingkat elektabilitas (keterpilihan) pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta, walau hari pencoblosan pemilu tinggal satu bulan lagi.
Saat berbicara di acara Konsolidasi Internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hari Jumat (6/1) di MD Building, Kantor Pusat Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, Anies menyebut survei yang dikeluarkan beberapa lembaga politik sangat fluktuatif.
“Survei yang terpenting adalah tanggal 15 Februari 2017 itu, dan alhamdulillah saya sampaikan di sini dari semua survei yang disampaikan bukan sekadar angka, tetapi pertumbuhannya itu bagus sekali. karena pertumbuhan kita meningkat terus, berbeda dengan survei yang diumumkan (lembaga-lembaga polling),” kata dia.
Dia dan pasangannya, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno, kata dia, terkadang merasa heran dengan hasil survei yang diumumkan saat kampanye masih berjalan.
“Saya pernah baca itu (hasil survei sebuah lembaga polling) aneh sekali, karena pekan lalu (elektabilitas) kita bisa 29 (persen), terus tiga minggu kemudian bisa turun menjadi 19 (persen) ini ada peristiwa apa ini kok bisa kehilangan 9 persen suara, ini nanti nggak lama lagi survei akan naik dan turun,” kata dia.
Anies tidak mempedulikan pasangan calon nomor satu dan dua di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, karena menurut dia ada yang hasil survei menunjukan pasangan calon yang meraih hasil survei yang tinggi, di sisi lain ada pasangan calon yang meraih hasil yang tinggi namun pertumbuhannya tidak signifikan.
“Sekarang saya kalau datang ke kampung-kampung, dan kalau saya melihat poster yang dipasang sejak Oktober (2016) itu lama-lama lusuh, karena kena panas, kena hujan,” kata dia.
Ajak Pendukung Dalam Optimisme dan Doa
Dia memberi semangat dan optimisme kepada pendukungnya agar tetap berikhtiar, berdoa dan bekerja sebagai salah satu upaya meningkatkan elektabilitas pada hari pencoblosan, 15 Februari 2017.
“Ikhtiar ini dilakukan secara bertahap dan seperti mendaki gunung saat ini kita baru separuh jalan, tapi kita sudah ditanya sudah sampai ketinggian berapa, ya jawabannya kita ya masih separuh, nah survei itu dilakukan saat kita masih separuh jalan, padahal tujuannya kan kita sampai di puncak,” kata dia.
Kontrak Politik
Anies mengaku, bersama rekannya Sandiaga tetap fokus dengan visi dan misinya membangun sumber daya manusia di Jakarta dan tidak ingin terlalu banyak membuat janji yang tidak dapat dikerjakan.
“Saya ingin sampaikan tentu kita mengalami situasi dimana kita ada tuntutan mungkin ada yang menuntut kontrak politik, kami selalu siap dengan kontrak politik,” kata dia.
“Hanya saja yang namanya kontrak harus dipelajari oleh kedua belah pihak. Begini contohnya, bapak ibu semua pasti sudah sering berhadapan dengan situasi saat warga menuntut agar pasangan ini melakukan beberapa hal yang tertuang dalam poin a,b, c, d, e dan seterusnya, selama poin-poin itu bisa kita laksanakan maka akan kita laksanakan tetapi bila tidak ya jangan berjanji,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...