Anjing Penyerang Putra Presiden Gambia Dibunuh
GAMBIA, SATUHARAPAN.COM - Anjing yang membunuh putra Presiden Gambia Adama Barrow sudah dibunuh, kata seorang narasumber dari Kementerian Pertanian, Kamis (2/2), dengan misteri terkait situasi itu memicu rumor santet di tengah kekacauan politik di negara tersebut.
Habibou (8), salah satu dari lima anak Barrow, meninggal setelah serangan pada bulan lalu, beberapa hari sebelum pelantikan ayahnya saat mantan presiden Yahya Jammeh menolak untuk mundur.
Keengganan Jammeh untuk menyerahkan kekuasaan kepada Barrow, yang memenangkan pemilihan umum pada Desember, memicu krisis di negara Afrika barat itu, sebelum pemimpin tersebut akhirnya sepakat menyerahkan kekuasaan kepada penggantinya dan meninggalkan Gambia.
Sebelumnya, Barrow tinggal di Senegal sejak pertengahan Januari untuk alasan keamanan.
Waktu kematian sang anak, dan kurangnya informasi rinci mengenai situasi tersebut, membangkitkan imajinasi liar warga Gambia, sehingga menimbulkan rumor santet.
Anjing tersebut dibunuh pada Selasa, kata narasumber dari unit kesehatan hewan Kementerian Pertanian yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP pada Rabu.
“Kami menyimpulkan bahwa tidak bijaksana rasanya membiarkan anjing ini terus berkeliaran di jalan-jalan. Kami melakukan beberapa tes dan menyadari bahwa anjing tersebut tidak terinfeksi rabies,” kata narasumber itu.
Barrow kembali ke Gambia pekan lalu dengan sambutan meriah yang menandai awal dari peralihan kekuasaan demokratis pertama negara tersebut. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...