Antisipasi Banjir, Satpol PP DKI Terjunkan Tim Penyelam
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Handisantosa mengatakan akan menerjunkan regu menyelam di lokasi banjir.
“Ancaman banjir di Ibukota makin dekat di depan mata menyusul prediksi puncak musim penghujan yang diperkirakan akan berlangsung pada Januari-Februari 2015 mendatang, kita akan terjunkan tim rescue dari anggota saya sebagai regu penyelam. Apabila ada warga yang tenggelam, anggota saya bisa saya perintahkan untuk mencari,” kata Kukuh di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (22/12).
Menurutnya, Untuk meminimalisasi jumlah korban tenggelam saat musibah banjir, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI akan menerjunkan tim rescue yang terdiri dari regu penyelam di seluruh wilayah terdampak banjir.
”tim rescue penanggulangan bencana yang dimiliki jajarannya ini tersebar di seluruh wilayah. Di mana masing-masing wilayah terdapat satu regu dengan jumlah personel sekitar 10 orang,” kata dia.
“Masing-masing wilayah ada rescue-nya, per-regu isinya 10 orang. Mereka bekerja 24 jam dan juga bergiliran,” katanya.
Dikatakan Kukuh, selain regu penyelam, pihaknya juga menyiapkan 485 armada truk pengangkut personel dan logistik di lokasi-lokasi terdampak banjir. Dari total armada itu, 15-20 di antaranya dioperasikan sebagai truk kendaraan logistik di masing-masing wilayah.
“Kalau yang buat mengangkat logistik itu, kira-kira masing-masing wilayah bisa kita kerahkan 15-20 unit kendaraan,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam penanganan banjir di Ibukota, personel Satpol PP hanya bertugas sebagai bala bantuan di lapangan. Sebab, leading sektor penanganan banjir di Ibukota Jakarta di bawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI dan instansi terkait lainnya.
“Dulu, sebelum ada BNPB, Satpol PP Jadi leading sektornya, tapi sekarang tidak lagi, kita hanya sebagai anggota. Walau demikian kita punya peralatan yang bisa dikerahkan,” katanya.
Dia mengatakan di lokasi terdampak banjir, pihaknya juga akan menerjunkan kendaraan mobil dapur umum dan perahu karet. Mobil dapur umum di setiap wilayah dioperasikan sebanyak dua unit, sedangkan perahu karet 10 unit.
“Mobil itu kalau kita buka bisa jadi dapur umum. Di Tiap wilayah punya dua unit, itu siap pakai. Begitu juga perahu karet, ada 10 yang ready,” katanya.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...