Apa Sih Kebahagiaan Manusia?
“Happiness is when what you think, what you say, and what you do are in harmony.”– Mahatma Gandhi
SATUHARAPAN.COM - Taraf kebahagiaan setiap orang berbeda karena manusia itu unik dan berbeda. Begitu pula dengan prioritas hidup yang menjadi penggerak orang tersebut.
Definisi kebahagiaan sendiri adalah perasaan senang karena keadaan sedang baik dan dapat merasa cukup, hingga merasa dititik puas. Mengingat kembali bahwa setiap orang perlu mendefinisikan apa makna dari kebahagiaan sendiri dan bagaimana mencapai kebahagiaan tersebut. Namun, kebahagiaan bukan hanya diri sendiri, kebahagiaan juga perlu dibagikan dengan orang lain.
Kebahagiaan berkaitan dengan emosi positif manusia, sehingga berdampak kepada tubuh yaitu memproduksi hormon dopamine dan serotonin. Kebahagiaan dan kesehatan saling berkaitan. Charles Schwab melakukan survei tentang Modern Wealth di tahun 2020 pada 1.000 orang Amerika berusia 21 tahun hingga 75 tahun, hasilnya 39% hubungan/relationship merupakan hal utama menuju kebahagiaan, 27% kesehatan, 17% uang, 14% gaya hidup, dan 3% karir. Dapat dikatakan bahwa paling utama adalah hubungan manusia dengan manusia lain agar dapat mencapai kebahagiaan itu.
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh Bupa Care Homes tentang cara mengatasi masalah kesepian ditemukan ada 40 cara. Nomor 1 adalah tertawa. Ya, dengan tertawa kita bisa mengurangi stres sejenak. Berikutnya, memiliki hubungan baik dengan keluarga. Beberapa orang menganggap keluarga merupakan prioritas, sehingga relasi ini penting dijaga. Ada juga yang mengkaitkan bahwa hubungan baik dengan keluarga sebagai dasar emosi yang stabil, khususnya pada anak. Karena lingkup terdekat anak adalah keluarga, sehingga kestabilan hubungan ini memberikan pengaruh cukup besar kepada aspek perkembangan anak. Seperti kepercayaan diri, bagaimana anak mengelola emosi, hingga prestasi belajar di sekolah.
Poin lainnya untuk mencapai kebahagiaan adalah hidup sehat dan bugar. Kesehatan fisik perlu diperhatikan juga, jadi perlu olahraga dan makan-makanan bergizi sebagai tanda hidup sehat dan bugar. Selain itu, perlu juga memperhatikan kualitas tidur. Dikarenakan kurang tidur dapat mempengaruhi mood sehari-hari dan kebahagiaan. Kebahagiaan juga bisa didapatkan ketika kita melihat dan bertemu secara rutin dengan orang yang dicintai. Coba mulailah tanyakan kepada diri sendiri:
- Sejauh ini, apakah masih ada hal yang saya inginkan dalam hidup ini?
- Siapa yang ingin saya bahagiakan?
- Apakah hidup saya terasa membahagiakan? Mengapa?
- Bagaimana cara saya saya menikmati kehidupan ini?
- Maukah saya berusaha untuk tetap bahagia, meskipun dalam kondisi yang kurang baik?
Ada beberapa tanda kita bahagia, yaitu tidak merasa memiliki hak terhadap sesuatu, tidak iri terhadap orang lain, tidak menyimpan dendam, tidak mengkhawatirkan hal yang terjadi kemarin maupun yang akan datang, mampu merawat diri, memberi dan menerima tanpa paksaan, memiliki orang yang dapat mendukung, dan hidup dengan tujuan serta makna. Jadi pertanyaannya, apakah Anda sudah bahagia?
Jika belum bahagia, tanyakan kepada diri anda sendiri, “Apa kebahagiaan yang masih saya cari? Bagaimana mendapatkan kebahagiaan itu? Usaha seperti apa yang perlu saya lakukan? Seberapa keras saya mau berusaha untuk mencapai kebahagiaan itu? Dan kapan target itu tercapai?”
Octavia Putri, MPsi, Psikologi
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...