API: Perusahaan Garmen Butuh Ribuan Tenaga Kerja
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Kota Semarang menyatakan perusahaan garmen di Jawa Tengah masih membutuhkan ribuan tenaga kerja terampil.
"Perusahaan garmen tersebut, baik yang baru maupun yang relokasi dari daerah lain," kata Ketua API Kota Semarang Agung Wahono di Semarang, Senin (19/10).
Agung mengatakan, dari awal tahun 2015 hingga saat ini, tercatat ada dua perusahaan garmen yang baru masuk di Jawa Tengah. Masing-masing perusahaan membutuhkan 4.000-5.000 tenaga kerja.
"Kebutuhan tenaga kerja di perusahaan baru saja ada sekitar 10.000, belum lagi perusahaan-perusahaan yang relokasi. Kadang ada pekerja yang tidak mau ikut pindah," katanya.
Dia mengakui, hingga saat ini perusahaan garmen tidak terpengaruh guncangan ekonomi, baik yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri.
Karena itu, tidak ada langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan akibat kondisi tersebut. Bahkan, setiap tahun kebutuhan tenaga kerja terus meningkat. "Peningkatan jumlah tenaga kerja dari awal tahun hingga saat ini saja sudah lima persen," katanya.
Dia menjelaskan, sektor garmen tidak terpengaruh guncangan ekonomi karena kebutuhan bahan baku sudah disuplai pembeli sehingga perusahaan cukup mengeluarkan biaya operasional untuk tenaga kerja saja.
"Kalau perusahaan lain ongkos operasionalnya termasuk untuk membeli bahan baku, misalnya sektor baja dan tekstil. Karena itu, beberapa waktu lalu perusahaan sektor-sektor ini terpaksa harus melakukan PHK karena berat untuk melanjutkan operasional," katanya. (Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...