Aplikasi Baru Bantu Lepas Kacamata Baca
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Perlu kedisiplinan untuk menggunakan aplikasi GlassesOff. Pengguna harus latihan dengan aplikasi itu 15 menit sehari, tiga kali seminggu, selama dua atau tiga bulan. Salah seorang pendiri perusahaan pembuat aplikasi itu, Shai Novik, mengakui hal itu tidak mudah.
"Ini merupakan latihan visual yang melelahkan. Latihan selama 15 menit, lalu istirahat 15 menit. Sangat sulit. Tapi apabila Anda bisa melakukannya, Anda bisa bebas. Bebas dari kacamata baca, dan bagi banyak orang, itu sesuatu yang sangat penting," katanya.
Pengguna seperti Judith Schwartz mengatakan hasilnya memuaskan.
"Saya tidak suka pakai kacamata. Saya menganggapnya sebagai gangguan. Saya tidak sabar untuk segera melepasnya. Aplikasi GlassesOff mengubah hidup saya. Ketika saya duduk di kafe dengan teman-teman, hanya saya yang tidak pakai kacamata baca, padahal mereka jauh lebih muda," katanya.
Aplikasi itu, menggunakan gambar-gambar yang menstimulasi bagian otak yang berfungsi memroses gambar. Lewat program itu, otak mulai memproses informasi visual lebih cepat dan efektif, membantu penglihatan yang memburuk karena penuaan. Pendiri GlassessOff, Uri Polat, mengatakan manusia sebenarnya melihat dengan otak bukan mata.
"Sebenarnya yang kita lakukan adalah meningkatkan efisiensi saraf, agar semua proses lebih efisien dan cepat. Dan dengan demikian, otak bisa melihat lebih banyak gambar secara bersamaan agar kita bisa memproses lebih banyak hal," kata Uri.
Sejuta orang telah mengunduh aplikasi GlassesOff, dan perusahaan itu berencana mengembangkan program itu agar bisa digunakan oleh anak-anak sekolah, atlet, dan tentara. (voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...