Aplikasi Qlue Susah, karena RW, RT Gunakan Handphone Lama

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lurah Semper Barat Jakarta Utara,M. Iqbal, menilai untuk mensosialisaikan aplikasi Qlue di Semper Barat, susah, sebab, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) banyak yang menggunakan handphone model lama.

"Tentunnya cerita Qlue banyak sekali salah satunya per 1 Januari ingin yang namanya  RW, RT, LMK minimal 3 hari ada laporan melalui Qlue, kalau teman-tema yang  hadir disini tinggal  download, upstore langsung jalan, tapi ketika kita berhubungan RW, RT di Semper Barat, orangnya sibuk, dan faktor Usia, (tua) kemudian Handphone model lama otomatis mereka tidak bisa," kata Iqbal di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, hari Sabtu (19/12).

Untuk itu, kata Iqbal, pihaknya perlu giat-giat mensosialisasikan dengan warganya cara pendekatan.

"Kalau kita paksakan, per 31 Desember mereka untuk membeli Androit yang bisa download Qlue itu duitnya dari siapa, kita berpikiran perosedur saja,  dengan paksaan itu otomatis tidak akan tercapai yang jadi tujuan dari pemerintah sendiri, tapi kalau mencoba berubah pendekatan personal mulai dari anaknya, anaknya pasti lebih modern suruh anaknya dulu yang  download Qlue  nanti anak sendiri yang mengajarinya, itu contoh kecil," kata dia.

Berani berubah, kata Iqbal  itu keluar dari zona nyaman sendiri,dan giat-giat dan mencari metode-metode baru.

"Kalau memang mau berubah, ya otomatis mencari dan kiat-kiat, cari metode-metode baru," kata dia.

Menurutnya, di Semper Barat ada  86.000 penduduk. Untuk melayani mereka, ia bekerja dengan 14 orang karyawan. Untuk itu ia harus mengubah pola dengan cara mendekatkan diri dengan warga.

Sebelumnya sebanyak 50 warga Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat mengikuti sosialisasi aplikasi Qlue. Dengan aplikasi Qlue masyarakat bisa mengadukan banyak persoalan yang ada di Ibu Kota, mulai dari sampah hingga kemacetan lalu lintas.

Editor : Eben E. Siadari