APRODEV Undang Uni Eropa Satukan Gaza ke Tepi Barat
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – APRODEV, asosiasi agen pembangunan Eropa terkait Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC), telah mendesak Uni Eropa (EU) untuk mengembangkan strategi jangka panjang untuk menyambung kembali Gaza ke Tepi Barat.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan APRODEV pada Rabu (12/3) menyatakan, “perspektif jangka panjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pembangunan hanya dapat dicapai dengan strategi yang bertujuan untuk menghubungkan kembali Gaza ke Tepi Barat dalam setiap cara yang mungkin.”
APRODEV—yang mendukung organisasi mitranya di Gaza—mendeskripsikan tentang hambatan fisik yang memisahkan Gaza dari Tepi Barat. Asosiasi itu juga menekankan bahwa “pembangunan Gaza terhambat oleh blokade kontinu yang secara kolektif menghukum 1,7 juta warga Palestina. Blokade itu berdampak pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial-ekonomi, serta mengisolasi Gaza dari wilayah Palestina lainnya.”
Pernyataan selanjutnya menyebutkan, “perselisihan saat ini antara Otoritas Palestina dan otoritas de facto di Gaza makin melebarkan kesenjangan sosial, politik dan ekonomi intra-Palestina.”
APRODEV mengakui bantuan dari Uni Eropa dan masyarakat internasional penting untuk kesejahteraan jangka pendek dari penduduk Palestina. Namun “tanpa mengakhiri pelanggaran hukum humaniter, itu hanya berfungsi untuk membendung kerusakan di Jalur Gaza.”
Untuk mengatasi kebuntuan saat ini, APRODEV mendorong Uni Eropa dan negara-negara anggotanya menekan Israel agar mencabut pembatasan yang tidak proporsional terhadap pergerakan orang, barang-barang komersial, dan bantuan kemanusiaan, masuk dan keluar dari Gaza.
Hal itu juga menarik untuk menghentikan serangan terhadap warga sipil dan harta benda mereka dan memungkinkan akses yang aman ke “Daerah Terlarang” (Access Restricted Areas/ARA), terutama untuk nelayan dan petani.
APRODEV mengundang Uni Eropa untuk merevisi kebijakan non-kontak mereka dengan Hamas dan mengambil langkah-langkah untuk membantu dalam menanggulangi gangguan persatuan nasional Palestina dan integritas teritorial.
APRODEV adalah sebuah asosiasi Protestan, Anglikan, dan badan-badan pembangunan Ortodoks berbasis di Eropa, yang bekerja untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan di lembaga-lembaga Uni Eropa dalam rangka mempromosikan keadilan dan perdamaian, dan pemberantasan kemiskinan. Dalam hal ini, APRODEV mengejar pendekatan pembangunan berbasis hak dari perspektif berbasis agama. (oikoumene.org)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...