Arab Saudi Bangun Pagar 960 Km di Perbatasan dengan Irak
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Kerajaan Arab Saudi telah menyelesaikan pembangunan 600 mil (sekitar 960 kilometer) pagar di perbatasan dengan Irak. Demikian dilaporkan situs berita The Telegraph hari Kamis (15/1).
Diungkapkan bahwa Arab Saudi telah menyelesaikan pembangunan dinding timur-barat sepanjang 600 mil, dari kota perbatasan barat Tureif, yang terletak di perbatasan antara Arab Saudi dan Yordania hingga ke kota Hafar Al-Batin di wilayah timur laut .
Pagar perbatasan itu meliputi tembok, parit, 40 menara pengawas, lima lapisan pagar kawat, tanggul pasir, sistem radar dan instalasi kamera. Namun berapa biaya yang dikeluarkan untuk projek konstruksi itu belum terungkap, menurut laporan tersebut.
Pagar itu untuk melindungi negara itu dari masuk dan serangan jihadis Negara Isal Irak dan Suriah (NIIS) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pekan lalu kelompok NIIS menyerang sebuah pos perbatasan Saudi.
Sebagian wilayah Irak kini dikendalikan oleh ISIS dan mereka dianggap juga akan penyerang wilayah Arab Saudi, di mana terdapat dua kota suci Islam, Mekah dan Madinah, sebagai tujuan utama.
Proposal pembangunan pagar dibahas pada tahun 2006, pada puncak perang sipil Irak, tetapi pekerjaan dimulai pada bulan September tahun lalu setelah ISIS menguasai banyak wilayah di barat dan utara Irak, dan terkait perbatasan dengan Arab Saudi di selatan.
Zona perbatasan itu sekarang memiliki lima lapisan pagar dengan menara pengawasan, kamera untuk melihat pada malam hari, kamera dan radar.
Pemerintah Arab Saudi juga mengirimkan 30.000 tentara tambahan ke daerah perbatasan itu. Namun pagar ini bukan satu-satunya yang dibangun untuk melindungi Arab Saudi. Meskipun ada kesulitan akses ke negara Barat, negara ini relatif terbuka bagi negara-negara Muslim lain, khususnya selama musim haji ketika jemaah dari seluruh dunia datang ke Mekah dan Madinah.
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...