Arab Saudi Berikan Izin Tinggal Tetap Pertama kepada Warga Asing
RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Arab Saudi mengabulkan tinggal tetap (permanent residency) “premium” kepada 73 orang asing sebagai bagian dari upayanya menarik investasi asing ke negara itu.
Negara kerajaan itu, seperti dilaporkan John Benny dari Al Arabiya, mengatakan telah menerima ribuan aplikasi setelah menawarkan tempat tinggal tetap dengan biaya satu kali 800.000 riyal (US $ 213.301), dan tinggal tetap “premium” yang dapat diperpanjang setiap tahun untuk 100.000 riyal per tahun.
Batch pertama termasuk insinyur, dokter, dan pemodal dari 19 negara yang berbeda, menurut pernyataan dari Premium Residency Center yang dikeluarkan Senin (11/11/2019).
“Mengajukan permohonan izin tinggal premium tersedia bagi siapa saja yang memenuhi persyaratan yang relevan, apakah mereka tinggal di Kerajaan atau mereka yang ingin datang dan menetap di sini,” kata Chief Executive Centre Premium Residency Centre, Bandar Al Ayed, dalam sebuah pernyataan.
Arab Saudi adalah “salah satu tujuan paling penting, baik untuk bekerja atau berinvestasi, atau bahkan untuk tinggal,” ia menambahkan.
Pekerja asing berjumlah sekitar sepertiga dari populasi Arab Saudi, sekitar 34 juta.
Inisiatif itu, yang disetujui pada bulan Mei dan secara resmi dimulai sebulan kemudian, merupakan bagian dari serangkaian reformasi sosial dan ekonomi yang dibuat di bawah program Visi 2030 Arab Saudi - rencana Kerajaan untuk mengubah ekonominya dan mengurangi ketergantungannya pada ekspor minyak mentah.
Pada bulan September, Kerajaan Arab Saudi secara resmi membuka pintunya bagi pengunjung internasional dengan menawarkan visa turis untuk pertama kalinya. Sekarang, warga negara dari 49 negara dapat memperoleh visa elektronik dengan mendaftar secara online atau setiba di negara Kerajaan itu.
Arab Saudi melaporkan mereka menyambut 24.000 wisatawan dalam 10 hari setelah mengeluarkan visa pariwisata.
Editor : Sotyati
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...