Arab Saudi Larang Buku-buku Ulama Ikhwanul Muslimin
ARAB SAUDI, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Saudi telah melarang penjualan buku dua penulis Islam yang dikenal bersimpati kepada Ikhwanul Muslimin.
Harian al Hayat, dalam pemberitaannya Selasa (3/6), menegaskan informasi itu, bahwa buku-buku yang ditulis ulama Saudi Salman al Odah dan Tariq al Suwaidan dari Kuwait diperintahkan untuk ditiadakan dari toko buku.
Hussein al Ghamdi, manajer sebuah toko buku di Jeddah, mengatakan menerima perintah dari polisi agama Saudi untuk segera meniadakan buku Odah dan Suwaidan dari rak.
Ghamdi mematuhi perintah, yang mengatakan semua bisa berubah di masa depan.
Dia mengutip contoh ketika polisi agama memintanya meniadakan buku yang berisi setan dan informasi salah. Tetapi kemudian tidak ditemukan ada yang salah dengan buku itu, dan memerintahkan mengembalikannya. "Kadang-kadang larangan itu bisa saja salah," katanya.
Dia menggambarkan buku Odah dan Suwaidan sebagai buku populer, terutama di kawasan Teluk. Di Twitter, Odah memiliki lebih dari 4,7 juta pengikut, sementara Suwaidan memiliki hampir 3 juta.
Pada bulan Maret , Arab Saudi memasukkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris.
Suwaidan dipecat dari stasiun TV Islam al Resala pada Agustus lalu setelah mengakui bahwa dia bagian dari Ikhwanul Muslimin.
Resala dimiliki miliarder Saudi Pangeran al Waleed Bin Talal dari Arab Saudi yang mengatakan stasiun TV-nya tidak memiliki tempat untuk anggota Ikhwanul Muslimin.
Odah juga menyatakan sentimennya mendukung Ikhwanul Muslimin. (alarabiya.net)
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...