Arab Saudi Naikkan Biaya Visa
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Menteri perdagangan dan Investasi Arab Saudi mengatakan pada hari Rabu (16/11) bahwa kerajaan tersebut mengharapkan perlakuan setimpal dalam hal visa, setelah para kritikus mengatakan langkah menaikkan biaya visa berpeluang menghambat investasi.
Arab Saudi bulan lalu memberlakukan kenaikan biaya untuk visa kerja bagi warga beberapa negara, salah satu dari banyak langkah yang diambil kerajaan tersebut untuk menutupi penurunan 51 persen dalam pendapatan minyak tahun lalu setelah anjloknya harga minyak mentah global.
Berbicara kepada AFP di sela-sela MISK Global Forum, Menteri Perdagangan dan Investasi Majed al-Qasabi mengatakan Arab Saudi berusaha mengamankan “kesepakatan bilateral dengan negara-negara lain” dan bahwa kenaikan biaya tidak akan berlaku “selama kami diperlakukan secara adil.”
Dia tidak langsung merespons pertanyaan mengenai dampaknya terhadap investasi, tapi menambahkan: “Pemerintah mengundang investor dunia untuk datang ke sini.”
Kenaikan tarif, yang diterapkan bulan lalu, tidak berlaku bagi warga negara Uni Eropa atau Amerika Serikat.
Namun, bagi beberapa negara lain, visa bisnis atau kerja-kunjungan enam bulan yang mengizinkan beberapa kali masuk saat ini seharga 3.000 riyal (sekitar Rp 10,5 juta), naik dari sebelumnya 400 riyal (sekitar Rp 1,40 juta).
Para diplomat mengatakan kepada AFP bulan lalu bahwa beberapa investor sedang mempertimbangkan kembali rencana di Arab Saudi menyusul kenaikan biaya tersebut, dengan salah satu diplomat menyebut langkah itu “sangat gegabah.”
Sebagai upaya untuk melepaskan ketergantungan ekonomi pada sektor minyak dan mempromosikan penciptaan lapangan kerja di antara rakyat Saudi, kerajaan tersebut berencana mempromosikan usaha kecil dan menengah berdasarkan rencana reformasi Vision 2030 yang diumumkan pada April. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...