Arab Saudi Sepakat Investasi Kilang Cilacap USD 6 Miliar
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan keikutsertaan Arab Saudi dalam industri kilang Indonesia merupakan sebuah kemajuan yang berhasil dicapai dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, hari Rabu (1/3).
Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya program Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap antara PT Pertamina dengan Saudi Aramco senilai USD 6 miliar atau setara Rp 80,1 triliun.
"Kedua pemimpin juga membahas beberapa proyek yang ditawarkan oleh Indonesia, antara lain proyek RDMP di Dumai, Balongan, dan Bontang, pembangunan PLTU Mulut Tambang di Jambi, pembangunan infrastruktur baik pembangunan jalan, water resources, drinking water, dan sanitasi serta perumahan," kata Retno dalam keterangan pers usai pertemuan di Bogor, hari Rabu (1/3).
Dalam hal kerja sama di bidang keamanan, Indonesia menegaskan kembali pentingnya penyelesaian berbagai konflik di seluruh dunia, termasuk di Timur Tengah, secara damai. Kerja sama kedua negara juga dipandang perlu dalam memajukan Islam sebagai agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh semesta.
Selain itu, persoalan Palestina yang merupakan isu global juga dibahas oleh keduanya. Indonesia sendiri mendukung penuh upaya yang terus dilakukan terkait dengan kemerdekaan Palestina.
"Kemerdekaan Palestina merupakan perjuangan yang harus terus dilakukan," ujarnya.
Dalam pertemuan bilateral yang kemudian berlanjut dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, sebanyak 11 nota kesepahaman berhasil dicapai dan ditandatangani. Salah satu kesepahaman yang tercapai ialah mengenai komitmen kontribusi pendanaan terhadap pembiayaan proyek pembangunan senilai USD 1 miliar.
"Setelah pertemuan tadi, 11 MoU perjanjian telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Salah satu dari kesebelas MoU yang ditandatangani adalah MoU mengenai 'The Saudi Fund Contribution to the Financing of Development Project' senilai USD 1 miliar USD," Retno mengungkapkan.
Selain itu, kedua pemimpin negara juga telah menyepakati untuk meningkatkan kerja sama khususnya di bidang perdagangan dan investasi terutama di sektor infrastruktur, perumahan dan sektor-sektor lainnya.
Momentum Peningkatan Kerja Sama
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Nizar Bin Obaid Madani menyampaikan bahwa Raja Salman amat berbahagia untuk dapat berkunjung ke Indonesia. Kunjungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral antara kedua negara.
"Saat Presiden Republik Indonesia menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Yang Mulia Baginda Raja Salman ke Indonesia, pada saat itu pula Baginda Raja Salman menyampaikan rasa bahagianya atas kunjungannya ke Indonesia sebagai sebuah momentum untuk meningkatkan kerja sama dan bilateral antara kedua negara," ujarnya.
Nizar mengatakan, bahwa selama pertemuan berlangsung, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelayanan terbaik yang telah diberikan pemerintah Kerajaan Arab Saudi kepada seluruh umat Islam dalam menjalankan ibadah haji dan umrah.
"Presiden Indonesia dalam pertemuan tersebut juga telah menyampaikan apresiasi kepada Yang Mulia Baginda Raja atas selesainya perluasan Masjidil Haram dan atas pelayanan yang baik yang selama ini diberikan Baginda Raja kepada seluruh umat Islam yang menjalankan ibadah haji dan umrah ke dua kota suci," kata Nizar.
Pengembalian Kuota Haji
Indonesia dalam pertemuan tersebut menganggap bahwa Arab Saudi merupakan salah satu mitra penting di kawasan Timur Tengah. Indonesia pun menyatakan kesiapannya untuk mendukung visi 2030 Arab Saudi melalui berbagai skema kerja sama yang dilakukan.
"Saya yakin Indonesia dapat menjadi mitra yang strategis dalam upaya mencapai visi 2030 Arab Saudi melalui kerja sama ekonomi yang erat sebagai sesama negara Muslim," ujar Presiden Joko Widodo mengawali pertemuan bilateral kedua negara.
Presiden Joko Widodo secara khusus mengapresiasi pemerintah Arab Saudi terkait pengembalian kuota haji normal Indonesia sebesar 211.000 jamaah. Jumlah tersebut belum termasuk penambahan kembali sebesar 10.000 jamaah untuk tahun 2017 hingga berjumlah total 221.000 jamaah.
"Di samping itu, Presiden juga menitipkan warga negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi dan telah memberikan kontribusi dalam pembangunan di Arab Saudi agar mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari yang mulia Raja Salman," Retno menambahkan.
Peningkatan perdagangan antarkedua negara tentunya menjadi topik pembahasan tersendiri. Presiden Joko Widodo mengajak Raja Salman untuk menghilangkan hambatan perdagangan di antara kedua negara.
"Indonesia mengharapkan pemberian kemudahan akses pasar bagi produk Indonesia terutama produk halal, perikanan, obat-obatan, alat kesehatan, produk tekstil, serta garmen Indonesia," katanya. (PR)
Uskup Suharyo: Semua Agama Ajarkan Kemanusiaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan ap...