Arab Saudi: Terbuka untuk Normalisasi Hubungan dengan Irsael
Menlu Arab Saudi: syarat untuk normalisasi hubungan adalah kenegaraan Palestina.
RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Arab Saudi tetap terbuka untuk menormalisasi sepenuhnya hubungan dengan Israel dengan syarat kenegaraan Palestina, kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, hari Sabtu (5/12).
Menyusul keputusan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel, muncul spekulasi luas bahwa Arab Saudi akan segera menyusul. Tetapi bagi Arab Saudi, status kenegaraan Palestina tetap menjadi prasyarat untuk normalisasi.
“Kami selalu terbuka untuk normalisasi penuh dengan Israel, dan kami pikir Israel akan mengambil tempatnya di wilayah tersebut, tetapi agar itu terjadi, dan agar berkelanjutan, kami membutuhkan bahwa Palestina mendapatkan negara mereka, dan kita perlu menyelesaikan situasi itu,” kata Pangeran Faisal, saat berbicara di International Institute for Security Studies Manama Conference pada hari Sabtu, dikutip Al Arabiya.
Pangeran Faisal mengatakan bahwa membawa orang Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan adalah kuncinya, menambahkan bahwa "negara Palestina akan memberikan perdamaian sejati di kawasan dan itu harus menjadi fokus."
Pada bulan September, Persetujuan Abraham (Abraham Accord) ditandatangani di halaman Gedung Putih di Washington DC, meresmikan perjanjian perdamaian bersejarah antara dua negara Teluk dan Israel yang ditengahi oleh Amerika Serikat.
UEA mengumumkan kesepakatannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel pada Juni sebelum Bahrain mengikutinya. Kesepakatan yang paling baru itu berarti bahwa empat negara Arab sekarang mengakui Israel, setelah Mesir dan Yordania menandatangani perjanjian damai pada tahun 1979 dan 1994.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...