Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:00 WIB | Jumat, 24 September 2021

Arab Saudi Tetap Menentang Iran Kembangkan Senjata Nuklir

Raja Salman dari Arab Saudi dalam pidato di Majelis Umum PBB, Rabu (22/9). (Foto: Arab News)

RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Arab Saudi tetap menentang Iran mengembangkan senjata nuklir, kata Raja Salman kepada para pemimpin dunia pada hari Rabu (22/9). Namun dia mengatakan dia berharap pembicaraan awal antara Arab Saudi dan otoritas Iran dapat mengarah pada langkah-langkah membangun kepercayaan.

“Kerajaan menekankan pentingnya menjadikan Timur Tengah sebagai kawasan yang bebas dari semua senjata pemusnah massal,” kata Salman dalam pidato yang direkam sebelumnya pada hari kedua Debat Umum Tahunan tingkat tinggi di sesi ke-76 Majelis Umum PBB di New York. “Oleh karena itu, kami mendukung upaya internasional yang bertujuan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

“Iran adalah negara tetangga. Kami berharap pembicaraan awal kami dengan Iran akan mengarah pada langkah-langkah pembangunan kepercayaan yang konkret, langkah-langkah yang akan mencapai aspirasi kedua bangsa kami untuk hubungan kolaboratif.”

Namun, dia menambahkan bahwa Kerajaan sangat prihatin dengan “langkah-langkah Iran yang bertentangan dengan komitmennya serta pernyataan harian dari Iran bahwa program nuklirnya damai.”

Raja Salman mengatakan Arab Saudi terus menghadapi ide-ide ekstremis berdasarkan kebencian dan pengucilan, dan kegiatan kelompok teroris dan milisi sektarian yang menghancurkan kehidupan dan bangsa.

Arab Saudi menekankan perlunya dengan tegas “menghadapi semua orang yang mendukung, mensponsori, membiayai atau melindungi kelompok teroris dan milisi sektarian atau menggunakannya untuk menyebarkan kekacauan, kehancuran, dan hegemoni,” tambahnya.

Raja mengecam milisi Houthi di Yaman atas aktivitas militer mereka di negara itu dan serangan mereka yang sering ke Arab Saudi, dan menjelaskan bahwa dia tidak akan mentolerir ancaman semacam itu terhadap Kerajaan atau rakyatnya.

“Inisiatif perdamaian di Yaman yang diajukan pada Maret lalu harus mengakhiri pertumpahan darah dan konflik,” katanya. “Itu seharusnya mengakhiri penderitaan rakyat Yaman tetapi, sayangnya, milisi teroris Houthi menolak solusi damai. Mereka telah menempatkan taruhan mereka pada opsi militer untuk mengambil alih lebih banyak wilayah di Yaman.

“Kerajaan mempertahankan haknya yang sah untuk membela diri dalam menghadapi serangan rudal, serangan rudal balistik, dan penggunaan perahu jebakan terhadap Kerajaan kita.” (Arab News)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home