Arab Saudi Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada Hari Kamis, 13 Mei
RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Fitri pada hari Kamis, 13 Mei karena bulan Syawal tidak terlihat pada hari Selasa (11/5), menurut akun Twitter Haramain Sharifain yang memposting langsung dari observatorium Tumair di Arab Saudi.
Komite Penglihatan Bulan Arab Saudi di observatorium Tumair tidak melihat bulan sabit pada hari Selasa, menurut Haramain Sharifain. Idul Fitri akan dimulai satu hari lebih awal seandainya bulan terlihat. Perayaan Idul Fitri menandai akhir bulan puasa.
Pengadilan Kerajaan Arab Saudi telah meminta semua jamaah di Kerajaan untuk memantau langit melihat kemunculan bulan sabit, yang harus dilihat dengan mata telanjang untuk secara resmi menandai awal bulanSyawal dalam kalender Islam.
Muslim mengikuti kalender lunar yang terdiri dari 12 bulan dalam satu tahun dengan 354 atau 355 hari.
Idul Fitri secara tradisional dirayakan dengan pertemuan besar bagi jamaah untuk berdoa dan berbuka puasa. Namun beberapa Muslim terus berpuasa selama enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri. Praktik ini dianggap setara dengan puasa sepanjang tahun karena keyakinan bahwa perbuatan baik tertentu akan diberi pahala sepuluh kali lipat.
Pihak berwenang di Arab Saudi tahun ini telah menyiapkan tindakan pencegahan di 20.569 masjid di seluruh Kerajaan untuk membatasi penyebaran COVID-19 menjelang shalat Idul Fitri, menurut Saudi Press Agency (SPA).
Kementerian Urusan Islam meminta sukarelawan untuk membantu mengarahkan masuk dan keluar jamaah di ribuan masjid untuk menjaga jarak fisik. (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...