Arbeloa: Para Pemain Madrid Berikan Penghormatan ke Ronaldo
MADRID, SATUHARAPAN.COM – Salah satu pemain bertahan Real Madrid, Alvaro Arbeloa mengemukakan para penggemar Real Madrid akan memberikan penghormatan ke bintang mereka Cristiano Ronaldo, bukannya Lionel Messi, penyerang Barcelona.
Seperti tertuang pada goal.com Jumat (24/10) dini hari WIB, penyerang Barcelona asal Argentina tersebut akan mendapat penghargaan dari RFEF (Real Federación Española de Fútbol atau otoritas tertinggi sepak bola Spanyol), apabila berhasil mencetak dua gol ke gawang Real Madrid, saat partai El Clasico atau pertarungan Real Madrid menghadapi Barcelona yang akan digelar Sabtu (25/10) malam WIB di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid karena dia akan mematahkan rekor pencetak gol terbanyak Liga Spanyol saat ini, Telmo Zarra dengan 251 gol.
“Kami harusnya memberi standing ovation (penghormatan khusus) pada (Cristiano) Ronaldo karena dia adalah pemain terbaik di dunia. Itulah yang seharusnya para pendukung (Real Madrid) lakukan," kata Arbeloa.
Telmo Zarraonandia Montoya atau yang dikenal dengan Telmo Zarra merupakan pesepak bola Spanyol yang pernah bermain di beberapa klub di Liga Spanyol salah satunya adalah di Atletic Bilbao mulai 1940 hingga 1955 dan di klub yang bermarkas di Provinsi Basque tersebut dia telah mencatat torehan gol tersebut.
Persaingan perang urat syaraf di media tidak terelakkan lagi beberapa hari sbeelum pernyataan Arbeloa terhadap usulan memberi penghormatan kepada Messi, di beberapa pemain Real Madrid dan Barcelona saling memberi pernyataan kepada media bahwa mereka benar-benar ‘siap tempur’ pada partai yang akan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid tersebut.
Zinedine Zidane, Direktur Teknik dan mantan pesepak bola Real Madrid membantah kabar klub ibu kota Spanyol tersebut iri dengan Barcelona karena awal musim ini mereka berhasil mendatangkan Luis Suarez, penyerang berkebangsaan Uruguay yang terkenal dengan insiden ‘gigitan maut’ ke Giorgio Chiellini (pemain bertahan Italia).
“Bagi kami biasa saja, kami tidak terlalu memimpikan Suarez, masih banyak pemain lain yang dapat tampil ganas tanpa mengiggit, para pemain bekerja sangat keras mewujudkan kemenangan sehingga saat jeda transfer musim panas lalu kami tidak perlu mengkontak Liverpool dan menanyakan kabar Suarez,” kata Zidane.
“Saat Real Madrid menginginkan seorang pemain kami bekerja sangat keras untuk bisa menuntaskan transfernya, tapi dia bukan pemain yang kami inginkan," lanjut Zidane.
Sementara itu pelatih Barcelona saat ini, Luis Enrique ternyata merupakan mantan pesepak bola Real Madrid, dia mengemukakan bahwa pada awal kepindahannya dari Real Madrid ke Barcelona pada musim kompetisi Liga Spanyol 1996 merupakan keputusan yang berat.
“Saya menghormati kontrak saya, saya tidak merusak kontrak itu," kata Enrique. Periode yang paling sulit tentu saja pada musim kompetisi berikutnya, tatkala Real Madrid menjamu Barcelona. Enrique sudah berseragam biru hitam Barcelona, dan Enrique mencetak salah satu gol kemenangan Barcelona atas Real Madrid dengan skor 3-2.
"Saya tidak peduli dengan apa yang orang pikirkan. Saya bangga memakai seragam Barcelona ini dan mencetak gol di Bernabeu. Tak diragukan lagi, gol penentu kemenangan 3-2 itu merupakan yang paling menyenangkan di sepanjang karier,” Enrique mengakhiri pembicaraannya. (marca.es/goal.com).
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...