Argentina Tarik Tiga Perwira dari Misi Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon
IDF mengatakan 40 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara dan tengah.
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Argentina telah memberi tahu misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon bahwa mereka akan menarik tiga perwiranya, juru bicara UNIFIL mengonfirmasi pada hari Selasa (19/11).
“Benar. Argentina telah meminta para perwiranya untuk kembali,” kata Andrea Tenenti, juru bicara UNIFIL, menanggapi pertanyaan tentang laporan surat kabar. Ia menolak berkomentar tentang alasan keberangkatan mereka, dan merujuk pertanyaan tersebut kepada pemerintah Argentina.
Sementara itu, Militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa sekitar 40 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke Israel bagian tengah dan utara, dengan responden pertama melaporkan bahwa empat orang terluka ringan akibat pecahan peluru.
“Setelah sirene berbunyi antara pukul 09:50 dan 09:51 di wilayah Galilea Atas, Galilea Barat, dan Galilea Tengah, sekitar 25 proyektil diidentifikasi melintas dari Lebanon ke Israel. Beberapa proyektil berhasil dicegat dan proyektil yang jatuh diidentifikasi di wilayah tersebut,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman tersebut menyusul laporan sebelumnya bahwa sekitar 15 proyektil menembakkan serangkaian sirene serangan udara tersebut.
Seorang juru bicara untuk responden pertama Israel mengatakan bahwa di Israel tengah ditemukan "empat orang dengan luka ringan akibat pecahan kaca.... Mereka terluka saat berada di gedung beton tempat jendelanya pecah."
Polisi Israel mengatakan mereka sedang mencari lokasi dampak dari proyektil yang dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel tetapi tidak melaporkan adanya kerusakan serius.
Pada hari Senin (18/11), satu orang tewas dan beberapa orang terluka dalam dua insiden terpisah, satu di kota Shfaram di Israel utara dan yang lainnya di pinggiran pusat komersial Israel di Tel Aviv.
Militer mengatakan gerakan Hizbullah Lebanon, yang didukung oleh Iran, menembakkan sekitar 100 proyektil dari Lebanon ke Israel pada hari Senin, sementara angkatan udara Israel melakukan serangan terhadap Beirut.
Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel pada bulan Oktober tahun lalu untuk mendukung kelompok militan Palestina Hamas di Gaza. Sejak bulan September, Israel telah melakukan kampanye pengeboman ekstensif di Lebanon yang terutama menargetkan benteng Hizbullah, meskipun beberapa serangan telah menghantam wilayah di luar kendali kelompok yang didukung Iran tersebut. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...