Armenia di AS Peringati Seabad Genosida
NEW MEXICO, SATUHARAPAN.COM- Tragedi pembantaian oleh Kekaisaran Ottoman Turki terhadap warga Armenia tahun 1915 yang dikenal dan diakui sebagai Genosida Armenia juga diperingati di berbagai kota di dunia?
Hari Jumat (24/4) kemarin merupakan tepat seabad dimulainya aksi brutal pemusnahan etnis itu. Genosida dimulai pada tanggal 24 April 1915 dan terus berlangsung hingga tahun 1923 atau selama dan setelah Perang Dunia I.
Pebagai pembantaian terjadi di seluruh wilayah Kekaisaran Ottoman yang sekarang merupakan wilayah negara Turki, dan juga terjadi di wilayah Timur Tengah dan wilayah lain yang dikuasai Ottoman, seperti dilaporkan situs ankawa.com.
Meskipun Presiden Amerika Serikat masih enggan menyebut tragedi itu sebagai genosida dan menyebutnya sebagai bencana besar, masyarakat AS banyak yang menyelenggarakan peringatan, seperti dilaporkan situs ankawa.com.
Salah satu kegiatan peringatan 100 tahun Genosida Armenia itu adalah pameran di Holocaust & Intoleransi Museum di New Mexico dengan tajuk "Genosida terhadap Minoritas Kristen di Kekaisaran Ottoman." Pameran menampilkan film pendek dokumen tragedi seabad lalu itu berisi tentang gambaran sejarah tragedi tersebut, dan diputar sepanjang hari.
Pemutaran film dokumen itu juga di lakukan pada hari Minggu dalam program yang diadakan di Community Center of Greater, Albuquerque, Wyoming, Amerika Serikat.
Menurut catatan, di antara mereka yang meninggal sebagai korban genosida oleh Kekaisaran Turki Utsmani itu diperkirakan sekitar 1,5 juta orang warga Armenia, 900.000 orang Yunani, 300.000 warga Assyria, dan jumlah yang tidak diketahui merupakan warga Kristen Arab.
Film dokumenter itu diproduksi secara lokal dan menyajikan gambaran sejarah dari genosida, kata pembuat filmnya Reinhard Lorenz dari First Films Eye.
Dokumenter itu dibuat berdasarkan arsip foto-foto, beberapa film dokumen, dan wawancara dengan warga setempat dari etnis Armenia, Yunani dan Assyria. Mereka berbicara tentang bagaimana pembantaian itu mempengaruhi generasi keluarga mereka dan diri mereka sendiri, kata Lorenz.
Dia juga melakukan perjalanan ke Phoenix, di mana terdapat komunitas Assyiria yang terbesar dan paling cepat berkembang di Amerika Serikat.
Film dokumenter itu dibuat Lorenz atas permintaan masyarakat Armenia lokal "yang ingin menandai ulang tahun ke-100 dari awal genosida," katanya. Pesan penting lainnya dari peringatan itu adalah berbicara tentang penolakan terus-menerus genosida itu oleh pemerintah Turki.
Harold Folley, seorang pemandu di Holocaust & Intoleransi Museum di New Mexico, mengatakan bahwa museum sudah memiliki sebuah pameran tentang genosida Armenia. Materi tambahan dari peringatan tahun ini akan menjadi bagian dari koleksi permanen museum, dan akan memperbesar pameran secara signifikan.
‘’Jutaan orang telah tewas dalam genosida," kata Folley. "Kita harus mengingat apa yang telah terjadi, dan mengakui bahwa masih terjadi hari ini, dan kita harus memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang hal itu."
Pada hari Minggu, acara peringatan direncanakan menampilkan pembicara dari warga Armenia, Yunani dan Assyria setempat. Sebuah pidato utama disampaikan oleh Suzan Younan, warga California keturunan Assyria yang membuat sebuah film dokumenter pendek dari Timur Tengah yang menunjukkan kekejaman yang sedang dilakukan terhadap orang-orang Kristen di tangan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...