Art|Jog 11 – 2018 Ditutup
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Senin (4/6) malam pameran dan bursa seni rupa Art|Jog 11-2018 secara resmi ditutup oleh CEO Art|Jog Heri Pemad setelah dihelat selama sebulan. Penutupan dilaksanakan dalam seremoni sederhana dengan pembacaan doa bersama diiringi kidung doa yang dibawakan oleh seniman Padiman Djoyonegoro.
Dalam seremoni yang sederhana acara penutupan Art|Jog dihadiri tidak kurang 2.000-an pengunjung yang memadati panggung Art|Jog. Pada acara penutupan tampil penyanyi Tulus dan grup musik Stars and rabbit.
Dibandingkan tahun lalu, penyelenggaraan Art|Jog 11 mengalami peningkatan jumlah pengunjung sebagaimana disampaikan Manajer Publikasi dan Media Art|Jog Amelberga Astri P.
"Hingga sore tadi untuk pengunjung harian tercatat 1.200-an. Rata-rata pengunjung harian sekitar 2.000-an. Awal puasa sempat turun sekitar 750-an, namun meningkat kembali pada hari keempat puasa. Total pengunjung yang mengakses ruang pamer mencapai 60.000-an. Itu diluar pengunjung yang langsung datang ke panggung harian Art|Jog. Dibanding tahun lalu ada peningkatan lebih 20.000-an pengunjung." kata Ami panggilan Amelberga kepada satuharapan.com di sela-sela acara penutupan Art|Jog 11.
Lebih lanjut Ami menjelaskan bahwa untuk transaksi penjualan di merchandise booth juga terjadi peningkatan. Sementara karya yang dipamerkan seperti penyelenggaraan Art|Jog tahun lalu sejauh ini masih belum ada transaksi mengingat karya yang dipamerkan lebih banyak berupa karya instalasi.
"Untuk karya commision work 'Remembers Sea' yang dibuat Mulyana ada galeri seni yang tertarik dan sedang tahap negosiasi. Begitu juga beberapa karya lainnya." jelas Ami. Tahun lalu karya commision work berupa gigantik "Floating Eyes" yang dibuat seniman-perupa Wedhar Riyadi telah menjadi koleksi Tumurun Private Museum, Solo.
"Omset rata-rata harian diatas satu juta rupiah. Kalau pas weekend bisa mencapai dua jutaan. Dibanding tahun lalu, (omset harian) tahun ini lebih baik." jelas pemilik booth Kopi Jo Johanes yang telah dua kali membuka lapaknya di Art|Jog dengan menu andalan kopi rempah dan teh tarik.
Ramainya pengunjung pada hari penutupan Art|Jog selain karena meningkatnya jumlah pengunjung yang ingin menyaksikan Art|Jog yang tinggal sehari juga karena tampilnya penyanyi Tulus di panggung Art|Jog.
Tujuh lagi dibawakan Tulus dalam iringan gitar akustik Topan Bayu. Dengan hanya diiringi solo gitar, vokal Tulus yang bertenaga dan clear terlihat jelas dan mampu menyihir pengunjung yang sebagian besar kaum muda. Lirik sederhana, ingatan dan kenangan, mudah dipahami, dan sebagian besar adalah pengalaman sehari-hari yang dialami Tulus membuat lagu-lagu Tulus disukai kaum muda.
Lagu-lagu "Gajah", "Monochrome", "Ruang Sendiri", "Jangan Cintaiku Apa Adanya", "Langit Abu-abu", yang dibawakan Tulus sepanjang perform ikut dinyanyikan oleh pengunjung membuat penampilan Tulus semakin interaktif, terlebih histeria pengunjung cewek saat Tulus mendekat dan menyalaminya.
Tulus menutup penampilannya dengan lagu "Teman Hidup" dilanjutkan dengan penampilan grup musik asal Yogyakarta Stars and Rabbit.
Dengan adanya capaian-capaian peningkatan selama penyelenggaraan, Art|Jog 11 mampu menggairahkan perekonomian serta membuka peluang tumbuhnya ekonomi kreatif dari mata rantai yang ada.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...