AS Abaikan Sanksi Selama 120 Hari Agar Irak Dapat Membayar Listrik ke Iran
WASHINGTONDC, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, pada hari Selasa (18/7) menandatangani pengabaian keamanan nasional baru yang memungkinkan Irak membayar kepada Iran untuk listrik. Ini untuk pertama kalinya memungkinkan pembayaran semacam itu masuk ke rekening di bank-bank non Irak, kata seorang pejabat AS kepada Reuters.
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan AS berharap pengabaian keamanan nasional selama 120 hari akan membantu menghentikan Iran menekan Irak untuk akses ke uang, yang sebelumnya hanya dapat disimpan ke dalam rekening terbatas di Irak.
Teheran telah mendorong Baghdad untuk mendapatkan izin AS untuk mencairkan dana dengan memotong ekspor gas alam Iran ke Irak, membatasi kemampuan Irak untuk menghasilkan listrik dan memaksa pemadaman listrik yang tidak populer selama musim panas yang terik di Irak.
Di bawah sanksi AS, pembayaran Irak untuk listrik Iran hanya dapat dilepaskan dari rekening yang dibatasi di Irak, dengan izin AS, agar Iran dapat membeli barang-barang kemanusiaan.
Pengabaian baru akan memungkinkan Irak menyetorkan pembayarannya untuk listrik Iran ke dalam rekening terbatas di bank-bank di luar Irak. Bagi Iran untuk mengakses dana tersebut masih memerlukan izin AS dan hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan.
Pejabat AS mengatakan Washington berharap pengabaian baru akan mengurangi tekanan Iran pada Irak untuk mengakses uang, pada dasarnya dengan mentransfer tekanan ini dari otoritas Irak ke negara-negara di mana bank pihak ketiga berada.
“Kita harus membantu rakyat Irak dengan tekanan abadi dari Iran untuk mengakses uang itu,” kata pejabat AS, mengatakan Washington telah memperluas pengabaian atas permintaan Baghdad. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...