AS Akan Pangkas Bantuan untuk Afghanistan
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Amerika Serikat memangkas bantuan ke Afghanistan dan mengancam pengurangan lebih lanjut dalam semua bentuk kerja sama, setelah para pemimpin yang bersaing di negara itu gagal menyetujui pembentukan pemerintah baru.
Pengumuman itu disampaikan Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, pada hari Senin (23/3) setelah ia melakukan kunjungan mendadak ke Kabul untuk bertemu dengan Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah. Masing-masing telah menyatakan dirinya sebagai presiden negara itu setelah pemilihan yang disengketakan tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang keras dan tidak biasa, Pompeo mengecam kedua pria itu karena tidak dapat bekerja sama dan mengancam kesepakatan damai yang diharapkan mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lama dengan Amerika.
"Amerika Serikat sangat menyesalkan bahwa Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dan mantan Kepala Eksekutif, Abdullah Abdullah, telah memberi tahu Menlu Pompeo bahwa mereka tidak dapat menyetujui pemerintah inklusif yang dapat memenuhi harapan pemerintahan, perdamaian, dan keamanan, dan menyediakan layanan kesehatan dan kesejahteraan warga Afghanistan,” kata pengumuman itu.
Pompeo mengatakan bahwa AS “kecewa” pada kedua pria dan perilakunya, yang katanya “telah merusak hubungan AS-Afghanistan dan, sayangnya, memalukan para mitra Afghanistan, Amerika, dan koalisi yang telah mengorbankan hidup dan harta mereka dalam perjuangan untuk membangun masa depan baru bagi negara ini." (AP)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...