AS Anggarkan Rp500 Miliar Konservasi Laut Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), menganggarkan 35 juta dolar AS atau setara Rp500 miliar, untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam hal konservasi laut selama lima tahun ke depan.
"Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah AS melalui USAID memberikan kontribusi sebesar 35 juta dolar AS, ditambah 33 juta dolar AS (Rp444 miliar) untuk lima tahun ke depan, dalam rangka perlindungan sumber daya laut dan mendukung penangkapan ikan yang berkesinambungan di Indonesia," kata Wakil Duta Besar (AS) untuk Indonesia Brian Mcfeeters dalam Kampanye Laut "Lindungi Laut Kita, Penyu Laut" di Jakarta, Kamis (22/10) malam.
Brian mengatakan, pelestarian sumber daya laut bukanlah mengenai hubungan antara Indonesia dan AS, melainkan tanggung jawab dunia yang harus diemban bersama.
Salah satu tindakan pelestarian dalam kerja sama kedua negara ini adalah, konservasi penyu belimbing sebagai satwa langka, dengan jumlah populasi yang kian menurun.
Perlindungan penyu belimbing, yang sekarang hanya berjumlah 2.000 ekor dari 6.000 ekor, menjadi penting karena hewan ini bertelur di Indonesia, tepatnya diKabupaten Tambrouw, Provinsi Papua Barat dan berimigrasi ke California untuk mencari makan ubur-ubur dan melakukan perkawinan.
"Selain penyu, ada masalah lain yang lebih luas dan menjadi perhatian kami, seperti masalah sampah di laut dan pengasaman laut. Oleh sebab itu, kami menganggap masalah ini bukan hanya tentang AS dan Indonesia, tetapi dunia," kata Brian.
Adapun beberapa prakarsa yang dirancang AS, dengan rentang waktu sepuluh tahun ke depan, yakni mendukung perencanaan strategis sektor laut, dan membantu pemerintah Indonesia dalam upaya penangkapan ikan dalam kapasitas tepat guna menopang produksi dan perekonomian.
Selain itu, AS juga ingin berkomitmen melindungi jutaan hektar area laut, termasuk area-area yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.
Yang terakhir, AS berkomitmen mengerahkan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, seperti "Visible Infrared Imaging Radiometer Suite" (VIIRS) milik badan antaraiksa NASA untuk mengenali kapal-kapal yang menggunakan cahaya untuk menarik ikan di malam hari.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...