AS Berencana Jual lebih Banyak Drone ke Negara Sekutu
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pemerintahan Donald Trump akan merevisi perjanjian senjata di era Perang Dingin dengan 34 negara untuk memungkinkan kontraktor pertahanan Amerika Serikat menjual lebih banyak drone kepada sekutu, kata Gedung Putih pada hari Jumat (24/7).
Presiden Donald Trump "telah memutuskan untuk menerapkan kebijaksanaan nasional" untuk melakukan perubahan, kata Gedung Putih. Kebijakan baru itu membuka penjualan drone (pesawat tanpa awak) bersenjata AS untuk pemerintah yang kurang stabil yang dilarang membelinya di bawah rezim kontrol teknologi rudal (Missile Technology Control Regime / MTCR) sejak 33 tahun lalu.
Pemerintahan Trump telah maju dengan perombakan kebijakan ekspor drone di bawah tekanan dari produsen Amerika, dan meskipun ada keberatan dari para pembela hak asasi manusia yang memperingatkan risiko memicu ketidakstabilan, termasuk Timur Tengah dan Asia Selatan.
"Amerika Serikat tetap menjadi anggota berkomitmen MTCR dan menganggapnya sebagai alat nonproliferasi penting untuk mengekang penyebaran teknologi rudal canggih ke negara-negara seperti Korea Utara dan Iran. Mencegah penggunaan dan penyebaran, serta cara pengirimannya, tetap menjadi prioritas administrasi," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Megan Ortagus, dalam sebuah pernyataan.
Di bawah penafsiran ulang, Amerika Serikat mengatakan akan memperlakukan drone yang terbang di bawah 800 kilometer per jam, termasuk Reaper yang dibuat oleh General Atomics Aeronautical Systems Inc dan Global Hawks yang dibuat oleh Northrop Grumman Corp, sebagai termasuk dalam kategori yang lebih rendah yang berada di luar yuridiksi MTCR.
Tidak lagi tunduk pada aturan tinggi MTCR, ekspor drone yang besar akan dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus seperti penjualan senjata lainnya.
Menafsirkan kembali MTCR adalah bagian dari upaya administrasi Trump yang lebih luas untuk menjual lebih banyak senjata ke luar negeri. Ini telah merombak berbagai peraturan ekspor senjata dan mengeluarkan AS dari beberapa perjanjian senjata internasional. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...