AS Bertekad Gagalkan Sepp Blatter Jadi Presiden FIFA
LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM – Ketua Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (US Soccer) Sunil Gulati mengatakan bahwa ia akan bergabung dengan pihak-pihak yang menentang Sepp Blatter yang mencalonkan diri lagi sebagai presiden FIFA.
“AS akan memilih Pangeran Ali bin Al Hussein sebagai ketua FIFA,” kata Gulati melalui twitter, Kamis (28/5) malam.
Gulati mengemukakan bahwa tidak memilih Blatter adalah demi kebaikan olah raga. Pernyataan tersebut cukup berisiko bagi AS yang ingin kembali menjadi tuan rumah Piala Dunia. Blatter menghadapi desakan untuk tidak mencalonkan diri lagi setelah pihak berwenang AS menduga adanya korupsi yang sistemik di FIFA. Gulati yang berada di Swiss untuk mengikuti Kongres FIFA, mengakui sikapnya berisiko dalam pencalonan AS untuk tuan rumah Piala Dunia.
“Tentunya saya ingin AS jadi tuan rumah Piala Dunia lagi di masa mendatang. Tapi bagi saya dan sepak bola AS, yang lebih penting adalah perbaikan tata kelola dan integritas Concacaf (Federasi Sepak Bola Amerika Tengah) dan FIFA,” kata Gulati.
Blatter diangkat sebagai Presiden FIFA pada 1998 dan pada pemilihan periode 2002, 2007, dan 2011 dia selalu terpilih. Blatter sempat mengungkapkan saat dia terpilih kembali sebagai presiden FIFA pada 2013 lalu, dia akan menjadi komentator sepak bola di televisi atau radio. Blatter terkenal kerap memberikan komentar nyeleneh dan kontroversial selama menjabat sebagai Presiden FIFA. Salah satu yang terkenal adalah ketika dia menyarankan pesepakbola wanita memakai celana lebih ketat untuk lebih menarik perhatian pria.
Korupsi FIFA
Pada Rabu (27/5) malam tujuh pejabat FIFA ditangkap di tempat penginapan di Baur Au Lac, Zurich, Swiss, terkait dugaan suap sebesar total 150 juta dolar AS. Para pejabat yang ditangkap sedang mempersiapkan diri untuk hadir dalam Kongres Pemilihan Presiden FIFA 2015-2019. Enam orang yang dicokok polisi itu keluar dari hotel lewat pintu samping.
Polisi menutupi jalan mereka keluar memakai kain putih. Mereka langsung masuk ke dalam mobil kecil yang berbeda-beda. Kronologi penangkapan itu dimulai saat para polisi masuk ke hotel lalu meminta kunci kamar kepada resepsionis untuk kemudian melakukan penggerebekan di kamar saat para koruptor itu masih belum bangun. (AFP/dailymail.co.uk/Ant/soccerway.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...