AS dan Inggris Klaim Serangan ke Houthi Sah Menurut Hukum Internasional
Warga Yaman khawatir, serangan akan mengakibatkan kelangkaan barang kebutuhan mereka.
SANAA, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat dan Inggris pada hari Jumat (12/1) membela Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) mengenai legalitas serangan yang mereka lancarkan terhadap kelompok Houthi Yaman karena menyerang kapal-kapal di Laut Merah, sementara Rusia dan China menuduh sekutu Barat tersebut meningkatkan ketegangan regional.
Rusia menyebut operasi AS dan Inggris tidak proporsional dan ilegal. Negara-negara lain menyatakan kekhawatirannya bahwa serangan AS dan Inggris terhadap 28 lokasi akan memicu ketegangan regional, yang sudah meningkat akibat serangan Israel terhadap kelompok Islam Hamas yang berkuasa di Gaza.
Pertukaran tersebut terjadi selama perdebatan Dewan Keamanan mengenai operasi AS dan Inggris yang dilakukan setelah berbulan-bulan serangan pesawat tak berawak dan rudal oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman dalam perang saudara, mengatakan serangan mereka adalah untuk mendukung Hamas.
Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan serangan yang dilakukan AS dan Inggris, yang merupakan bagian dari koalisi angkatan laut multinasional pimpinan AS, konsisten dengan hukum internasional dan Piagam PBB.
Operasi tersebut dirancang “untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan Houthi dalam melanjutkan serangan sembrono terhadap kapal dan pelayaran komersial,” katanya. Amerika Serikat, lanjutnya, akan terus melakukan respons diplomatik sambil berupaya mempertahankan pelayaran komersial.
Lebih dari 2.000 kapal terpaksa dialihkan dari Laut Merah akibat serangan Houthi sejak November. “Kami mengambil tindakan pertahanan diri yang terbatas, perlu dan proporsional bersama Amerika Serikat dengan dukungan non operasional dari Belanda, Kanada, Bahrain dan Australia,” kata Duta Besar Inggris, Susan Woodward.
Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia, menuduh serangan AS dan Inggris melanggar hukum internasional dan meningkatkan ketegangan regional.
“Membela pelayaran komersial adalah satu hal, yang serangan terhadapnya tidak dapat diterima, namun hal lain terjadi ketika Anda melakukan pengeboman secara tidak proporsional dan ilegal terhadap negara bagian lain,” katanya.
Zhang Jun, utusan China untuk PBB, mengatakan Dewan Keamanan tidak mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap Yaman.
Operasi AS dan Inggris “tidak hanya menyebabkan kerusakan infrastruktur dan korban sipil, namun juga mengakibatkan peningkatan risiko keamanan di Laut Merah,” katanya.
Demonstrasi Warga Yaman
Puluhan ribu warga Yaman berkumpul di beberapa kota pada hari Jumat (12/1) untuk memprotes serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat dan Inggris sebagai pembalasan atas serangan pasukan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah.
Massa di bawah bendera Yaman dan Palestina berkumpul di Hodeida, Taiz dan Aden untuk mengutuk serangan AS dan Inggris dan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Palestina.
“Kami mengutuk keras serangan AS dan Inggris di Hodeida dan kota-kota Yaman lainnya. Kami ingin memberitahu mereka bahwa kedaulatan Yaman dilindungi. Kami tidak akan melepaskan dukungan kami untuk Palestina bahkan jika kami semakin menderita,” kata Muhammad Ayyash Qahim, seorang warga Hodeida.
Di Taiz dan Aden yang dikuasai pemerintah Yaman, masyarakat menyampaikan kecaman keras atas serangan tersebut dan kekhawatiran mengenai keselamatan hidup mereka.
“Dengan melancarkan serangan, AS bertujuan untuk mempertahankan hegemoninya atas seluruh wilayah Arab,” kata Abdul Jalil Razaz, seorang warga Taiz.
“Serangan AS dan Inggris akan sangat mempengaruhi kehidupan warga Yaman dan akses terhadap pasokan kemanusiaan. Harga barang-barang yang tiba di Yaman kemungkinan akan meningkat tajam akibat serangan tersebut. Dan karena kenaikan biaya pengiriman, akan lebih sulit bagi Yaman untuk menerima bantuan dari organisasi internasional, yang dapat menimbulkan kesulitan besar bagi kehidupan masyarakat setempat,” kata Mohammed Adel, seorang warga Aden.
“Sebagai warga Yaman, kami sangat khawatir serangan ini akan berkepanjangan dan berdampak pada kehidupan kami yang sangat terkena dampak konflik selama bertahun-tahun,” kata Yassin Muthana, warga Aden lainnya.
AS dan Inggris mengatakan bahwa mereka melakukan serangan udara untuk mencegah Houthi melancarkan serangan terhadap kapal komersial di jalur pelayaran internasional Laut Merah, yang mengancam perdagangan global dan menaikkan harga komoditas.
Kelompok Houthi telah meningkatkan serangan mereka di Laut Merah sejak konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober, menuntut diakhirinya serangan Israel dan pengepungan terhadap daerah kantong Palestina di Jalur Gaza.
Awal pekan ini, Dewan Keamanan PBB mengadopsi sebuah resolusi yang mengecam serangan Houthi terhadap jalur pelayaran, dan menyerukan segera diakhirinya serangan kelompok tersebut yang telah mengganggu perdagangan global. (AP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...