AS dan Inggris Sebut Serangan pada Sasaran Houthi untuk Stabilitas di Laut Merah
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat, Inggris dan delapan sekutunya mengatakan pada hari Jumat (12/1) bahwa serangan udara gabungan mereka terhadap sasaran Houthi di Yaman bertujuan untuk memulihkan “stabilitas di Laut Merah.”
“Tujuan kami tetap untuk meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah,” kata pemerintah AS, Inggris, Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, dan Korea Selatan dalam pernyataan bersama.
“Tetapi pesan kami harus jelas: kami tidak akan ragu untuk membela kehidupan dan memastikan arus perdagangan bebas di salah satu jalur perairan paling penting di dunia ini dalam menghadapi ancaman yang terus berlanjut.”
Serangan itu terjadi setelah beberapa pekan terhadap pengiriman melalui Laut Merah oleh pasukan Houthi yang didukung Iran, yang bertindak sebagai solidaritas dengan Hamas.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh 10 negara tersebut mengatakan bahwa “serangan presisi dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan global dan kehidupan pelaut internasional.”
“Lebih dari dua lusin serangan Houthi terhadap kapal komersial sejak pertengahan November merupakan tantangan internasional.”
“Tindakan hari ini menunjukkan komitmen bersama terhadap kebebasan navigasi, perdagangan internasional, dan membela kehidupan pelaut dari serangan ilegal dan tidak dapat dibenarkan,” tambahnya.
Serangan AS dan Inggris terhadap sasaran militer Houthi di Yaman hanyalah tindakan bela diri terbatas dan London tidak segera merencanakan misi lebih lanjut, kata menteri pertahanan muda negara itu pada hari Jumat (12/1).
Kedua negara melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap sasaran militer Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan gerakan tersebut terhadap kapal-kapal di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas di Gaza dimulai pada bulan Oktober.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan serangan tersebut merupakan respons yang proporsional, dan pemerintah menyadari perlunya menghindari eskalasi di wilayah tersebut.
“Tindakan kami dan tindakan Amerika tadi malam adalah untuk membela diri guna mempertahankan diri dari serangan lebih lanjut terhadap kapal perang kami saat mereka menjalankan bisnis mereka yang sah dan masuk akal,” kata Heappey kepada Times Radio.
“Tentu saja kami memperhatikan kebutuhan untuk memastikan hal ini tidak menyebabkan eskalasi regional. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...