AS dan PBB Blacklist Mantan Presiden Yaman
Dua pemimpin pemberontak Houthi juga masuk dalam daftar hitam.
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat pada hari Senin (10/11) memasukkan mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh dan dua pemimpin pemberontak Houthi, dalam daftar hitam.
Keputusan AS ini diambil dua hari setelah Dewan Keamanan PBB (Persderikatan Bangsa-bangsa) mengambil langkah serupa, dan menuduh ketiganya berperan dalam terjadinya kerusuhan Yaman.
Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa pihaknya memasukkan dalam daftar hitam terhadap Saleh, Abdullah Yahya al-Hakim dan Abd al-Khaliq al-Huthi "karena terlibat dalam tindakan yang secara langsung atau tidak langsung mengancam perdamaian, keamanan, atau stabilitas Yaman."
Yaman yang berbatasan wilayah dengan negara kaya minyak, Arab Saudi, adalah sekutu AS yang tengah berusaha mengakhiri kerusuhan politik. Konflik dimulai oleh protes massa terhadap Saleh yang menjadi presiden selama 33 tahun, hingga dia mengundurkan diri pada tahun 2012. Namun Saleh membantah terlibat dalam kekacauan di Yaman.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Al Arabiya News bulan lalu mengungkapkan bagaimana Saleh "secara aktif membantu pemberontak Houthi mengambil alih negara itu sebagai bagian dari rencananya untuk kembali berkuasa."
Laporan ini memberikan rincian tentang pertemuan "rahasia" antara Saleh dan pemimpin Houthi di mana keduanya menyiapkan rencana untuk meyakinkan kekuatan regional, terutama Arab Saudi, tentang situasi di Yaman.
Houthi dilaporkan meminta Saleh untuk mengirim beberapa ajudannya dikenal baik ke Riyadh "untuk mencoba agar pemimpin Arab Saudi percaya bahwa perkembangan di Yaman berada di bawah kontrol Houthi dapat mengambil alih kekuasaan jika kerajaan mempercayakan dia (Saleh) dengan peran ini. "
Tujuan dari rencana ini, menurut laporan tersebut, adalah untuk "mengguncang kepercayaan di kalangan lawan Houthi, yang mungkin didukung oleh Arab Saudi. Upaya itu untuk menciptakan situasi yang saling menguntungkan bagi keduanya, Saleh dan kelompok Houthi."
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...