AS dan PBB Sebut Saif al-Adel dari Mesir Jadi Pimpinan Baru Al Qaeda
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM - Saif al-Adel, seorang Mesir yang berbasis di Iran, telah menjadi pimpinan Al Qaeda setelah kematian Ayman al-Zawahiri pada Juli 2022, kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, hari Rabu (15/2).
“Penilaian kami sejalan dengan penilaian PBB – bahwa pemimpin baru de facto Al Qaeda Saif al-Adel berbasis di Iran,” kata seorang juru bicara departemen luar negeri.
Laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dirilis hari Selasa (14/2) mengatakan bahwa pandangan utama negara-negara anggota adalah bahwa Adel sekarang adalah pemimpin kelompok itu, “mewakili kesinambungan untuk saat ini.”
Tetapi kelompok tersebut belum secara resmi menyatakan dia sebagai "emir" karena kepekaan terhadap keprihatinan otoritas Taliban di Afghanistan, yang tidak ingin mengakui bahwa Zawahiri terbunuh oleh roket AS di sebuah rumah di Kabul tahun lalu, menurut laporan PBB.
Selain itu, laporan PBB mengatakan, kelompok teroris Al Qaeda sensitif terhadap isu Adel yang tinggal di Iran yang sebagian besar warganya penganut Islam Syiah.
"Lokasinya menimbulkan pertanyaan yang berkaitan dengan ambisi Al Qaeda untuk menegaskan kepemimpinan gerakan global dalam menghadapi tantangan dari ISIL (atau ISIS)," kata laporan PBB, mengacu pada nama lain untuk kelompok saingan, Negara Islam Irak dan Susriah.
Adel, 62 tahun, adalah mantan letnan kolonel pasukan khusus Mesir dan sosok penjaga lama Al Qaeda. Dia membantu membangun kapasitas operasional kelompok ekstremis dan melatih beberapa pembajak yang ambil bagian dalam serangan 11 September 2001 di AS, menurut Proyek Penanggulangan Ekstremisme AS.
Dia berada di Iran sejak 2002 atau 2003, pada awalnya di bawah tahanan rumah tetapi kemudian cukup bebas untuk melakukan perjalanan ke Pakistan, menurut Ali Soufan, mantan penyelidik kontra-terorisme FBI.
“Saif adalah salah satu tentara profesional paling berpengalaman dalam gerakan (ekstrimis) di seluruh dunia, dan tubuhnya memiliki bekas luka pertempuran,” tulis Soufan dalam artikel tahun 2021 untuk Jurnal CTC West Point Combating Terrorism Center.
“Ketika dia bertindak, dia melakukannya dengan efisiensi yang kejam,” katanya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...