AS Desak Diadakan Gencatan Senjata di Suriah Utara
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Amerika Serikat mengatakan, usaha diplomatik tingkat tinggi sedang dijalankan untuk mendesak diadakannya gencatan senjata setelah Turki mengirim pasukannya ke Suriah bagian utara.
Kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, “Tujuan nomor satu kita adalah menjalankan diplomasi guna tercapainya gencatan senjata, supaya situasinya bisa terkontrol. Karena saat ini sangat membingungkan dan juga membahayakan bagi tentara kita.”
“Keadaan ini juga akan merugikan perjuangan kita melawan ISIS, dan menimbulkan risiko bagi hampir 10.000 pendukung ISIS yang ditawan," kata pejabat itu.
Presiden Donald Trump telah mengumumkan sanksi-sanksi atas pejabat Turki yang bertanggung jawab atas operasi militer itu dan akan mengirim wakil presiden Mike Pence ke Turki untuk merundingkan penyeleksian konflik tadi.
Trump mendapat kecaman keras sejak minggu lalu ketika ia mengumumkan bahwa Turki akan berusaha membuat kawasan penyangga di perbatasan dengan Suriah, yang bebas dari pejuang Kurdi yang didukung Amerika.
Sementara kata Turki, pejuang Kurdi itu adalah teroris yang terkait dengan kelompok separatis Kurdi yang tinggal di Turki.
Tentara Amerika sejak lama mengatakan, pasukan Kurdi itu adalah sekutunya dalam perjuangan melawan ISIS.
Penyerbuan Turki ke Suriah mendorong pasukan Kurdi itu mencapai persetujuan dengan pemerintah Suriah yang kemudian mengirim tentaranya ke perbatasan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun belakangan. (VOA)
1.100 Tentara Korea Utara Jadi Korban dalam Perang Rusia-Ukr...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 1.000 prajurit Korea Utara tewas atau terluka dalam perang Rusia d...