AS Identifikasi 76 Petugas Kesehatan yang Berisiko Ebola
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Total 76 petugas kesehatan berisiko tertular virus ebola saat merawat seorang pasien Liberia di sebuah rumah sakit Dallas, ungkap otoritas kesehatan Amerika Serikat, pada Selasa (14/10).
“Para petugas yang teridentifikasi termasuk yang memasuki ruangan pasien, atau mengurus spesimen darahnya,“ kata Thomas Frieden, Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDCP).
“Ada 76 orang yang melakukan kontak dalam berbagai tingkatan, dan karenanya tengah dipantau secara aktif, mereka akan diperiksa setiap hari,” kata Frieden kepada wartawan.
Nina Pham, seorang perawat, terinfeksi ebola saat merawat Thomas Eric Duncan, yang meninggal pekan lalu setelah dirawat di rumah sakit selama sepuluh hari.
Pham bersinggungan dengan satu orang saat dia terkena gejala, dan orang tersebut sudah diisolasi dan dipantau.
Awalnya, beberapa pejabat mengidentifikasi 48 orang yang mungkin telah bersinggungan dengan Duncan, sebelum dia dirawat pada 28 September. Mereka kini telah melalui pemeriksaan selama dua pekan. Pemeriksaan itu mengindikasikan bahwa risiko terkena ebola telah berkurang.
“Mereka saat ini telah melewati periode risiko tertinggi, “kata Frieden. Sebagian besar orang jatuh sakit dalam delapan hingga sepuluh hari setelah terkena ebola, yang ditularkan melalui kontak dekat dengan cairan tubuh.
Namun, virus tersebut memiliki periode inkubasi selama 21 hari dan pasien isolasi akan terus dipantau hingga setelahnya. Wabah ebola telah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Afrika Barat sejak awal tahun ini. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...