AS Imbau Keluarga Tentara dan Diplomat Tinggalkan Turki
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Washington, hari Kamis (3/9), mengimbau keluarga tentara dan diplomat yang ditempatkan di Turki selatan untuk meninggalkan Turki saat Amerika Serikat meningkatkan serangan terhadap Negara Islam (ISIS).
Para pejabat mengatakan langkah itu memengaruhi sekitar 900 anggota keluarga dari tentara yang ditugaskan di Incirlik Air Base sekitar lima kilometer dari Kota Adana. Imbauan itu juga berlaku bagi kerabat staf konsulat AS di Kota Adana.
Pengumuman dari Pentagon dan Kementerian Luar Negeri tersebut muncul sehari setelah pesawat-pesawat Turki untuk kali pertama turut bergabung dalam serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap ISIS di Suriah.
Turki sudah mengambil langkah sementara dengan begabung dalam serangan balasan dengan mengizinkan pesawat-pesawat militer AS menggunakan Incirlik sebagai basis serangan terhadap ISIS.
Juru bicara Pentagon, Peter Cook, menegaskan imbauan evakuasi secara sukarela itu tidak dipicu insiden baru.
“Ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan dari sisi operasional kami tentu saja beberapa hal sedikit berubah di Incirlik. Ini merupakan pangkalan udara aktif yang melancarkan sejumlah operasi militer, dan kami sangat aman berada di sini,” katanya kepada wartawan.
Pengumuman itu tidak mewajibkan keluarga tentara dan diplomat untuk meninggalkan Turki, namun bagi mereka yang memilih pulang akan mendapatkan kompensasi atas biaya tiket perjalanan mereka.
Pengumuman itu tidak diperluas bagi sejumlah keluarga personel di lokasi lainnya di Turki. Sedangkan Kementerian Luar Negeri mengatakan konsulat AS di Adana akan terus beroperasi seperti biasa. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...