AS Ingatkan Rusia Tidak Gunakan Senjata Kimia
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, memperingatkan pada hari Minggu (13/3) bahwa Rusia akan membayar "harga yang mahal" jika meluncurkan serangan senjata kimia ke Ukraina.
Dia mengatakan bahwa "tingkat retorika" Moskow yang meningkat adalah "indikator" yang sedang dipersiapkan Rusia untuk menggunakan bahan senjata kimia, dan "menuduh kesalahan" pada pihak lain.
“Kami tidak bisa memprediksi waktu atau tempat. Yang bisa kami katakan adalah bahwa ada peningkatan retorika di pihak Rusia yang mencoba menuduh Ukraina dan Amerika Serikat berpotensi menggunakan senjata kimia atau biologi…Itu adalah indikator bahwa pada kenyataannya, Rusia bersiap-siap untuk melakukannya dan mencoba dan menyalahkan pihak lain, dan tak seorang pun harus jatuh untuk itu,” kata Sullivan dalam sebuah wawancara dengan CNN “Face the Nation”.
“Dan seperti yang dikatakan presiden (AS) pada hari Jumat, jika sebenarnya Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina, mereka akan membayar harga yang mahal,” tambah Sullivan.
“Penggunaan senjata pemusnah massal akan menjadi garis tambahan yang mengejutkan yang dilintasi Putin dalam hal serangannya terhadap hukum internasional dan norma-norma internasional. Serangannya terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia rakyat Ukraina.”
Rusia baru-baru ini menuduh AS mengoperasikan laboratorium biowarfare di Ukraina. Washington membantah klaim tersebut dan mengatakan bahwa Moskow kemungkinan akan meletakkan alasan untuk menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...