AS Luncurkan Serangan Udara pada ISIS di Afghanistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat melancarkan serangan dengan pesawat tak berawak (drone) terhadap “ISIS-K, "perencana" serangan mematikan di bandara Kabul, Afghanistan, kata militer hari Sabtu (28/8).
“Pasukan militer AS melakukan operasi kontraterorisme “over-the-horizon” hari ini terhadap seorang perencana ISIS-K. Serangan udara dengan pesawat tak berawak terjadi di Provinsi Nangahar Afghanistan. Indikasi awal adalah kami membunuh target,” kata Kapten Bill Urban dari Komando Pusat.
"Kami tahu tidak ada korban sipil," tambahnya dikutip.
Serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas pemboman bunuh diri pada hari Kamis (26/8) yang menargetkan bandara Kabul dan menyebabkan kematian puluhan warga Afghanistan dan 13 prajurit AS, dan melukai lebih banyak lagi.
Pentagon mengatakan ISIS-K berada di balik serangan itu, dan kelompok ekstremis itu kemudian mengaku bertanggung jawab.
Presiden Joe Biden bersumpah untuk membalas para penyerang. “Kami tidak akan memaafkan; kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar. Saya akan membela kepentingan kami dan rakyat kami dengan segala tindakan atas perintah saya," katanya di Gedung Putih, hari Kamis.
Operasi evakuasi berlanjut sebelum batas waktu 31 Agustus bagi AS dan sekutunya untuk menyelesaikan penarikan penuh pasukan dari Afghanistan.
Peringatan pada Warga
Sementara itu, warga Amerika harus menghindari bepergian ke bandara Kabul karena ancaman keamanan dan mereka yang berada di gerbang Biara, Timur, Utara atau Kementerian Dalam Negeri harus segera pergi, kata kedutaan AS hari Sabtu pagi.
"Karena ancaman keamanan di bandara Kabul, kami terus menyarankan warga AS untuk menghindari perjalanan ke bandara dan menghindari gerbang bandara," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
Peringatan itu datang sehari setelah bom bunuh diri mematikan yang menargetkan bandara Kabul dan merenggut nyawa lebih dari 100 warga Afghanistan dan 13 prajurit AS, selain melukai puluhan lainnya.
Pentagon mengatakan ISIS-K berada di balik serangan itu, dan kelompok ekstremis itu kemudian mengaku bertanggung jawab.
Kedutaan menyarankan warga untuk waspada terhadap lingkungan mereka setiap saat, terutama dalam kerumunan besar dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat termasuk pembatasan pergerakan dan jam malam. (AP/ Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...