AS Meminta Ekstradisi Gembong Narkoba Meksiko Untuk Menghadapi Tuntutan Hukum
MEXICO CITY, SATUHARAPAN.COM- Amerika Serikat (AS) meminta Meksiko menahan pembebasan gembong narkoba Rafael Caro Quintero untuk menghadapi tuduhan sepuluh tahun yang lalu oleh pengadilan AS .
Caro Quintero salah satu godfather terkenal dalam perdagangan narkoba Meksiko yang dibebaskan pekan lalu dari penjara Punte Grande setelah menjalani hukuman hampir 30 tahun penjara karena kasus pembunuhan seorang agen drug enforcement administration (DEA) Enrique Camarena pada tahun 1985 lalu.
Kejadian tersebut merupakan pukulan pahit bagi DEA dan AS mengatakan tidak akan berhenti membawa Caro Quintero ke pengadilan tinggi negaranya. Adanya permintaan kepada negara Meksiko untuk menahan Caro Quintero menandai tahap pertama proses ekstrakdisi resmi untuk menjalani proses hukum di AS.
Keterangan dari kantor Jaksa Agung Meksiko mengatakan bahwa Caro Quintero tidak bisa diekstradisi ke AS karena keputusan Mahkamah Agung Meksiko yang melarang pengekstradisian tahanan Meksiko ke negara-negara yang memberlakukan hukuman mati atau penjara seumur hidup kecuali hukuman tersebut ditetapkan oleh pemerintah Meksiko.
Setelah perintah penahanan Rafael Caro Quintero, pemerintah AS memiliki waktu 60 hari untuk mengajukan permintaan ekstradisi. Caro Quintero (60) memegang peranan jalur peredaran narkoba di Meksiko. Dia adalah salah satu pemimpin kartel Guadalajara pendahulu kartel Sinaloa yang sekarang dipimpin oleh Joaquin.
Agen DEA tersebut diculik, disiksa dan dibunuh sebagai bentuk pembalasan atas keterlibatannya dalam pemberantasan narkoba. Pada saat itu, AS sangat marah dan memerintahkan untuk menangkap pembunuh Camarena dan hal tersebut membuat kerenggangan hubungan kedua negara tersebut.
Pejabat tinggi kementerian luar negeri Meksiko, Jose Antonio Meade menyatakan kemarahannya kepada keputusan pengadilan untuk membebaskan Caro Quintero. Pengacara Quintero mengatakan ia akan berusaha membebaskan Ernesto Fonseca Carrilo seorang kartel Guadalajara bersama Caro Quintero yang dihukum penjara karena merencanakan penculikan dan pembunuhan Camarena yang bekerjasama dengan kartel Guadalajara lainnya Miguel Angel Felix Gallardo. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...