AS Peringatkan Ancaman ISIS Diaspora

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM -  Pejabat senior keamanan nasional Amerika Serikat memperingatkan tentang kemungkinan meningkatnya kekerasan oleh kelompok ekstrimis dengan penyebaran  "teroris diaspora" setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) mengalami banyak kekalahan.

"Kita semua tahu akan ada diaspora teroris keluar dari khalifah setelah pasukan militer menghancurkan kekhalifahan," kata Direktur FBI, James Comey, hari Kamis (14/7) pada sidang Komite Keamanan Dalam Negeri, seperti dikutip AFP.

Ribuan jihadis akan menyebar ke seluruh dunia "dan tugas kita adalah menemukan mereka dan menghentikan mereka sebelum mereka datang ke Amerika Serikat untuk menyakiti orang yang tidak bersalah," katanya menambahkan.

Kekalahan kelompok  ISIS di Irak dan Suriah membuat mereka "putus asa dalam menunjukkan vitalitasnya, dan mungkin akan mengambil bentuk serangan yang lebih asimetris, sebagai upaya lebih lanjut terorisme," kata Comey.

Direktur CIA, John Brennan, memperkirakan bulan lalu bahwa sekitar 18.000 hingga 22.000 jihadis ISIS masih di Irak dan Suriah. Namun dia memperkirakan mereka akan meningkatkan serangan di seluruh dunia bahkan ketika mereka berada di bawah tekanan di Irak dan Suriah.

Kelompok jihadis telah menyerah di sejumlah wilayah dalam beberapa pekan terakhir, terutama di Irak. Di sana ISIS kehilangan kendali atas kota Fallujah yang mayoritas penduduknya Islam Sunni, dan pangkalan udara utama di Qayyarah, sekitar 40 mil dari kota Mosul, ibu kota de facto ISIS di Irak.

Namun, diperkirakan hal itu tidak menghentikan para jihadis melakukan serangan mematikan di Baghdad dan di tempat lain.

Meskipun cengkeraman kelompok ISIS di Irak dan Suriah melemah, mungkin secara signifikan mengurangi kemampuan mereka melancarkan serangan, menurut Nicholas Rasmussen, direktur Pusat Kontra Terorisme Nasional.

Brennan mengatakan pada hari Rabu bahwa tiga bom bunuh diri di Arab Saudi pekan lalu menunjukkan upaya dari kelompok ISIS tersebut.