AS Prihatin dengan Kerusuhan Terbaru di Mesir
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) menyampaikan kekhawatirannya atas kerusuhan terbaru di Mesir setelah hampir 200 orang ditahan pada hari Jumat (29/11) dalam sebuah penindakan keras terhadap demo kelompok Islamis yang menentang aturan baru yang melarang demonstrasi tanpa izin.
Di Kairo, pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah ratusan pendukung Morsi yang berkumpul di depan salah istana kepresidenan di ibu kota negara tersebut. Suara tembakan juga terdengar secara jelas.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, yang menyebutkan bahwa pihak kepolisian juga menggunakan meriam air untuk membubarkan demo “damai” tersebut, menyalahkan aksi kekerasan tersebut kepada aturan baru anti demonstrasi.
“AS prihatin dengan dampak bermasalah dari aturan demonstrasi yang disahkan Mesir baru-baru ini,” kata dia. “Demonstran yang damai membutuhkan sarana untuk menyampaikan pandangan mereka.”
Psaki menunjuk pada laporan bahwa para pendemo dipukuli dan dibuang ke gurun oleh pihak berwenang. “Kami menegaskan kekhawatiran itu dengan perwakilan organisasi masyarakat sipil di dalam Mesir bahwa aturan demonstrasi tersebut membatasi dan tidak memenuhi standar internasional,” kata dia.
“Membatasi kemerdekaan berserikat, berkumpul dan berpendapat tidak akan memajukan transisi politik Mesir.” Psaki juga mendesak para demonstran untuk tetap menjunjung sikap anti kekerasan saat mengadakan protes. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...