AS: Putin Tampaknya Menyerah untuk Menguasai Ibu Kota Ukraina
Ukraina: kehancuran di kota Borodianka, pinggrian Kiev, lebih mengerikan ketimbang di Bucha.
SATUHARAPAN.COM-Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyerah untuk menguasai Kiev setelah militer Ukraina memaksa pasukannya mundur dari ibu kota Ukraina.
“Putin berpikir bahwa dia bisa dengan sangat cepat mengambil alih negara Ukraina, dengan sangat cepat merebut ibu kotanya. Dia salah ... sebagian karena kekakuan perlawanan yang dia hadapi," kata Austin pada sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat di Kongres.
Dia menambahkan: “Saya pikir Putin telah menyerah pada upayanya untuk merebut ibu kota dan sekarang fokus di selatan dan timur negara itu. Dan tujuan kami adalah memberi Ukraina semua yang mereka butuhkan, yang mungkin bisa kami dapatkan dari mereka, secepat kami bisa memberikannya kepada mereka sehingga mereka bisa sukses dalam pertarungan itu juga.”
Kiev telah menyerukan pengiriman segera lebih banyak persenjataan karena Moskow baru-baru ini mundur dari ibu kota Ukraina dengan fokus pada serangan di timur negara itu.
Pertempuran di wilayah itu akan lebih sulit bagi Ukraina dan karenanya mereka akan membutuhkan lebih banyak dukungan militer dari AS, kata ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley.
“Ini bukan pertarungan mudah yang melibatkan mereka… Ada pertempuran signifikan di depan di tenggara… Mereka (Ukraina) meminta dan mereka mungkin bisa menggunakan kendaraan lapis baja dan artileri tambahan, dan kami mencari sekutu kami dan mitra untuk mendapatkan jenis senjata yang tidak memerlukan pelatihan,” tambah Milley.
“Pertarungan di tenggara, medannya berbeda dengandi utara. Ini jauh lebih terbuka dan cocok untuk kendaraan lapis baja, operasi ofensif mekanis, di kedua sisi. Dan itulah sistem yang mereka cari," katanya.
Kehancuran di Borodianka Lebih Mengerikan
Sementara itu laporan kehancuran yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia di kota Borodianka di luar Kiev "jauh lebih mengerikan" daripada situasi yang ditemukan di kota terdekat Bucha, kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pada hari Kamis (7/4).
“Mereka sudah mulai memilah-milah reruntuhan di Borodianka,” kata Zelenskyy dalam pidato hariannya kepada bangsa. “Jauh lebih mengerikan di sana, bahkan ada lebih banyak korban akibat penjajah Rusia.”
Pasukan Rusia menarik diri dari wilayah Kiev sekitar sepekan yang lalu untuk berkumpul kembali di timur, meninggalkan pemandangan kematian dan kengerian di kota-kota komuter di sekitar ibu kota.
Ukraina menuduh Rusia mengeksekusi ratusan warga sipil yang damai, beberapa di antara mereka ditemukan tewas dengan tangan terikat di belakang, serta melakukan penyiksaan dan pemerkosaan.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan pada Kamis pagi bahwa petugas penyelamat menemukan 26 mayat dari bawah dua bangunan apartemen yang hancur di Borodianka, barat laut Kiev, sekali lagi menuduh Moskow menargetkan wilayah sipil.
"Hanya di reruntuhan dua blok apartemen, 26 mayat ditemukan," kata Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova di Facebook. “Hanya penduduk sipil yang menjadi sasaran: tidak ada situs militer di sini,” katanya, seraya menambahkan bahwa “tidak mungkin untuk memprediksi” berapa banyak lagi korban tewas di lokasi tersebut.
Venediktova mengatakan Rusia telah menggunakan bom curah dan peluncur roket berat "yang membawa kematian dan kehancuran."
“Bukti kejahatan perang pasukan Rusia ada di setiap kesempatan,” tulisnya. “Musuh dengan berbahaya menembaki infrastruktur perumahan di malam hari, ketika ada jumlah maksimum orang di rumah,” kata Venediktova. “Satu-satunya tujuan mereka adalah penduduk sipil, tidak ada fasilitas militer di sekitar sini.”
Dia menuduh pasukan Rusia terlibat dalam "pembunuhan, penyiksaan dan pemukulan" warga sipil, serta serangan seksual. Venediktova mengatakan petugas penegak hukum Ukraina sedang mengumpulkan bukti dari Borodianka untuk pengadilan lokal dan internasional. (AP/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...