AS Sediakan US$ 89 Juta untuk Jinakkan Ranjau Rusia Yang Disebar di Ukraina
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan pada hari Selasa (9/8) bahwa mereka berencana menyediakan dana US$89 juta untuk membantu pemerintah Ukraina mengerahkan tim untuk membersihkan ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak.
Itu menyamakan taktik yang digunakan oleh Rusia dengan taktik yang dilakukan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). “Penggunaan alat peledak improvisasi yang aneh seperti yang kita lihat di Ukraina oleh aktor Rusia sebelumnya terkait dengan ISIS di Suriah,” kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Departemen Luar Negeri mengecam apa yang disebutnya sebagai invasi lebih lanjut yang tidak sah dan tidak beralasan dari Rusia ke Ukraina. Setelah memulai invasi pada bulan Februari, Departemen Luar Negeri mengatakan Rusia telah “menimbun petak besar negara dengan ranjau darat, persenjataan yang tidak meledak, dan alat peledak improvisasi.”
Pengumuman hari Selasa akan memungkinkan sekitar 100 tim penjinak ranjau dikerahkan, kata Departemen Luar Negeri AS.
Ranjau darat di Ukraina menghalangi lahan pertanian yang subur, mencegah orang-orang terlantar kembali ke rumah mereka dan menunda upaya rekonstruksi. "Pemerintah Ukraina memperkirakan bahwa 160.000 kilometer persegi tanahnya mungkin terkontaminasi, ini kira-kira seukuran gabungan Virginia, Maryland, dan Connecticut," kata pejabat Departemen Luar Negeri.
Washington adalah pendukung keuangan terbesar di dunia untuk penghancuran senjata konvensional dan telah menginvestasikan lebih dari US$4 miliar sejak 1993 dalam upaya ranjau.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...