DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
08:11 WIB | Kamis, 21 Mei 2015
AS Tak Yakin Korut Mampu Meminiatur Senjata Nuklir
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat tidak percaya Korea Utara memiliki kapasitas membangun hulu ledak nuklir yang cukup kecil sehingga dapat dipasang pada rudal, kata seorang pejabat Gedung Putih hari Rabu (20/5), setelah Pyongyang mengklaim mampu melakukannya.
Sebelumnya Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara mengklaim dengan mengatakan "senjata nuklir negara ini telah memasuki tahap meminiatur nuklir dan mendeversifikasinya, juga tes peluncurannya di rudal balistik dari kapal selam yang merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kapasitas membela diri."
"Penilaian kami, kemampuan nuklir Korea Utara tidak berubah. Kami tidak berpikir bahwa mereka memiliki kapasitas itu," kata Patrick Ventrell, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah email ke kantor berita Korea Selatan Yonhap.
"Namun, mereka mengembangkan sejumlah rudal jarak jauh, termasuk rudal balistik antarbenua, yang akhirnya dapat mengancam wilayah sekutu kami. Karena itulah mengapa kami meningkatkan pertahanan rudal regional dan terus berkoordinasi dengan anggota lain dari perundingan enam pihak (negara) supaya Korea Utara berkomitmen pada nonproliferasi," kata dia.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf juga mengatakan AS tidak percaya Korut mampu menguasai teknologi miniaturisasi, tapi rezim komunis telah pengembangan rudal "yang akhirnya bisa mengancam sekutu kami, mitra kami."
"Itu jelas sesuatu yang kita sangat prihatin dalam hal kemampuan itu," kata dia, mengacu kemampuan rudal Korut. "Kami tidak berpikir mereka memilikinya (kapasitas miniaturisasi)."
Tetapi penilaian ini berbeda dengan penilaian militer.
Bulan lalu, Laksamana William Gortney, komandan Komando Utara AS, Mengatakan Korut diyakini mampu miniaturisasi hulu ledak nuklir dan dipasang di rudal balistik baru KN-08 yang mampu menjangkau daratan AS.
Pada bulan Maret, Laksamana Cecil Haney, komandan Komando Strategis AS, Juga mengatakan di sidang Senat Komite Angkatan Bersenjata bahwa ia percaya Korut "meminiatur" beberapa senjata nuklirnya.
Dan pada bulan Oktober, Jenderal Curtis Scaparrotti, komandan Pasukan AS Korea, mengatakan bahwa sebagai komandan U.S. Forces Korea (USFK), ia menganggap Korut memiliki kemampuan miniaturirasi hulu ledak nuklir dan memiliki "teknologi seperti yang mereka katakan."
Sejauh ini Korea Utara telah melakukan tiga tes nuklir bawah tanah, pada tahun 2006, 2009 dan 2013. Negara ini juga melakukan serangkaian peluncuran rudal jarak jauh atau roket sejak tahun 1998. Dalam peluncuran terbaru di akhir 2012, Korea Utara berhasil menempatkan satelit ke orbit.
Para analis memperingatkan bahwa hanya masalah waktu sampai Korut mampu mengembangkan rudal berujung nuklir. Beberapa ahli baru-baru ini memperingatkan jika senjata nuklir negara komunis itu bisa diperbanyak hingga 100 bom pada tahun 2020.
Pembicaraan enam pihak/P5+1 (AS, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, dan Tiongkok, difasilitasi oleh Uni Eropa) yang bertujuan untuk memecahkan kebuntuan nuklir Korea Utara telah terhenti sejak akhir 2008. Korea Utara minta perundingan dimulai dengan tanpa syarat, sedangkan AS mengatakan bahwa Pyongyang harus terlebih dahulu mengambil langkah-langkah konkret yang menunjukkan komitmen denuklirisasinya. (yonhapnews.co.kr)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...