AS Tanggapi Serius Permasalahan Apel Impor
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert Blake mengatakan pemerintahnya menanggapi serius permasalahan beredarnya apel impor asal AS yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes di Indonesia.
"Tidak hanya dengan menghentikan ekspor, namun juga mencari akar permasalahannya," ujar Blake di Pusat Kebudayaan AS, Jakarta, Rabu (28/1).
Menurut Blake, pihaknya juga menghormati setiap keputusan dan langkah Pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran apel yang sudah mencapai ke beberapa daerah di Nusantara.
"AS menghormati setiap langkah Pemerintah Indonesia terkait apel impor. Namun, saya menekankan tidak semua apel dari AS itu berbahaya," kata dia.
Blake menambahkan, penduduk Indonesia tidak perlu khawatir terhadap apel AS karena tidak semua berbahaya dan mengandung bakteri patogen.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kementerian Perdagangan Indonesia melarang impor apel asal Amerika Serikat, khususnya apel yang dikemas di Bidart Bros, Bakersfield, California, karena ada indikasi terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Menurut Kemendag, apel-apel yang berada di gudang para importir tidak dapat didistribusikan ke para pedagang pengecer. Jika sudah berada pada level pedagang pengecer, apel tersebut dilarang diperdagangkan.
Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit, dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Orang sehat yang terinfeksi mungkin menderita gejala jangka pendek seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut, dan diare. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan keguguran pada perempuan hamil.
Beberapa pemerintah daerah di Indonesia seperti Bali, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau, sudah melakukan antisipasi peredaran apel impor ini dengan melakukan imbauan hingga razia dan penarikan. (Ant)
Editor : Sotyati
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...