AS Tetapkan Putra Osama bin Laden Sebagai Teroris Internasional
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) memasukkan Hamza bin Laden, putra sekaligus penerus pemimpin ekstremis internasional Osama bin Laden, ke dalam daftar teroris, pada Kamis (5/1).
Hamza, yang berusia 28 tahun, mulai aktif sebagai penyebar propaganda Al Qaeda sejak sang ayah tewas di tangan pasukan khusus AS pada 2011.
Menurut surat yang ditemukan dalam penggerebekan pasukan khusus Navy SEAL di tempat persembunyian Osama di Pakistan, Hamza menulis kepada ekstremis kelahiran Arab Saudi tersebut agar dilatih untuk mengikuti jejak sang ayah.
Analis CIA mengungkapkan pada Juli 2009, ketika Hamza menulis surat kepada Osama di Abbottabad, mereka sudah delapan tahun tidak berjumpa.
Namun, Osama berencana menjemput putranya, yang kala itu menjalani tahanan rumah di Iran, dan melatihnya menjadi pemimpin Al Qaeda.
Sejak kematian Osama, wakil pemimpin Al Qaeda asal Mesir Ayman al Zawahiri mengambil alih kepemimpinan, tetapi Hamza beberapa kali merilis pesan audio kepada para pendukungnya.
Pada 14 Agustus 2015 Hamza secara resmi diumumkan oleh Ayman al Zawahiri sebagai anggota resmi Al Qaeda. Melalui pesan audio Ayman itu, Hamza bin Laden menyerukan aksi terorisme di seluruh ibu kota negara Barat.
Al Qaeda kembali mengeluarkan pesan audio lain dari Hamza bin Laden pada 9 Juli 2016, mengancam balas dendam terhadap AS dan memperingatkan warga AS bahwa mereka akan menjadi sasaran serangan.
Selain itu, pada tahun 2016, Hamza menyerukan suku-suku di Arab Saudi supaya bergabung dengan kelompok yang berafiliasi Al Qaeda di Yaman untuk berperang melawan Kerajaan Arab Saudi.
Kementerian Luar Negeri AS menetapkan Hamza sebagai teroris internasional sehingga warga negara AS dilarang menjalin hubungan dengannya dan semua aset milik putra Osama tersebut dibekukan. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...