AS Tidak Akan Bagian Informasi intelijen ke Israel Terkait Rumah Sakit Yang Digunakan oleh Hamas
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat tidak akan membagikan informasi intelijen kepada Israel atau menguraikan penilaian intelijennya sendiri bahwa Hamas menggunakan rumah sakit Al Shifa di Gaza sebagai pusat komando dan mungkin sebagai fasilitas penyimpanan, kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby, pada hari Kamis (16/11).
Amerika Serikat yakin dengan penilaian badan intelijennya sendiri mengenai aktivitas Hamas di fasilitas kesehatan Gaza, kata Kirby. Dia menolak menjelaskan atau memberikan rincian selama beberapa hari terakhir.
Pemerintahan Biden belum mendeklasifikasi sumber intelijen AS "karena beberapa saluran yang sama digunakan untuk memantau status sandera," kata sebuah sumber yang mengetahui hal tersebut.
Informasi intelijen tersebut “pasti,” kata sumber itu, dan mencakup penyadapan komunikasi para pejuang Hamas. Penyadapan tersebut pertama kali dilaporkan pada hari Rabu (15/11) oleh Wall Street Journal.
Pasukan Israel memasuki rumah sakit Al Shifa pada hari Rabu (15/11) setelah pemboman udara dan operasi darat yang menargetkan militan Hamas yang menurut para pejabat Israel menewaskan 1.200 orang dalam serangan lintas batas dari Gaza pada 7 Oktober.
Sekitar 11.500 orang tewas dalam serangan balasan Israel, menurut pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Ketika ditanya apakah Israel telah berbagi informasi intelijen baru sejak penggrebegan di rumah sakit dimulai, Kirby mengatakan, "Saya tidak akan berbicara tentang informasi intelijen spesifik yang mungkin terjadi di antara kita berdua."
"Mereka benar-benar harus membicarakan hal ini, tapi seperti yang saya katakan beberapa hari yang lalu, kami yakin dengan penilaian intelijen kami tentang bagaimana Hamas menggunakan rumah sakit itu," kata Kirby dalam sebuah pengarahan.
Militan Hamas berlindung di rumah sakit dan menggunakan fasilitas tersebut sebagai perisai terhadap tindakan militer, sehingga menempatkan pasien dan staf medis dalam bahaya, katanya.
“Kami memiliki informasi intelijen yang meyakinkan kami bahwa Hamas menggunakan Al Shifa sebagai pusat komando dan kontrol, dan kemungkinan besar juga sebagai fasilitas penyimpanan.
“Kami masih yakin akan kekuatan intelijen tersebut.” (Reuters/AP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...