AS: Ukraina Akan Dapat Senjata Tepat Waktu untuk Serangan Balasan Melawan Rusia
Ceko jatuhkan sanksi pada patriark Gereja Ortodoks Rusia, Kirill.
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM-Militer Ukraina akan mendapatkan persenjataan yang diperlukan pada waktunya untuk serangan balasan yang akan datang terhadap pasukan Rusia yang menyerang, kata jenderal tinggi Amerika Serikat di Eropa kepada Kongres pada hari Rabu (26/4).
Jenderal Christopher Cavoli, Panglima Tertinggi Sekutu Eropa, mengutip sebagai contoh bahwa lebih dari 98 persen kendaraan tempur yang dijanjikan ke Kiev telah dikirimkan.
“Saya sangat yakin bahwa kami telah mengirimkan materi yang mereka butuhkan dan kami akan melanjutkan jalur untuk mempertahankan operasi mereka juga,” kata Cavoli dalam sidang di Komite Angkatan Bersenjata Kongres.
Patriark Kirill Kena Sanksi Ceko
Sementara itu, Pemerintah Ceko telah menjadikan kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, sebagai orang pertama dalam daftar sanksi nasionalnya karena dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina, kata Menteri Luar Negeri, Jan Lipavsky, pada hari Rabu.
Kirill, 76 tahun, terdaftar dengan nama sipilnya Vladimir Mikhailovich Gundyayev pada daftar sanksi, yang diposting di situs web Kementerian Luar Negeri.
Pencantumannya berarti dia dilarang masuk ke Republik Ceko, negara anggota Uni Eropa dan NATO, dan dilarang melakukan transaksi keuangan apa pun dengan Ceko.
"Pernyataan publiknya yang sering mendukung perang di Ukraina, membenarkan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia di sana, itu semua adalah bukti jelas yang dapat ditemukan secara publik," kata Lipavsky dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Patriark Kirill adalah sekutu dekat Presiden Vladimir Putin dan sangat mendukung perang di Ukraina, di mana puluhan ribu orang tewas dan jutaan orang diusir dari rumah mereka. Rusia membantah tuduhan kejahatan perang di Ukraina.
27 negara UE secara keseluruhan mencoba untuk memasukkan Kirill ke dalam daftar sanksi tahun lalu, tetapi negara-negara anggota gagal menemukan kebulatan suara dalam masalah ini karena Hungaria menentang pencantumannya.
Pada hari Selasa, Kirill mencap orang Rusia yang gagal melayani negara mereka sebagai "musuh internal" dan menggambarkan patriotisme sebagai "kebajikan terbesar", lapor kantor berita negara RIA.(Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...