Aseel Shaheen, Wasit Wanita Arab Pertama di Wimbledon
SATUHARAPAN.COM – Perempuan berjilbab bukan pemandangan aneh di London, Inggris. Kota itu dikenal sebagai salah satu tujuan wisata warga Arab, terutama di musim panas.
Namun, berbeda halnya ketika pemandangan itu terjadi di Wimbledon, tempat diberlangsungkannya turnamen tenis tertua di dunia. Keberadaan seorang perempuan berjilbab akan segera tampak menonjol. Apalagi perempuan itu mengenakan kemeja biru bergaris-garis dan celana krem, seragam untuk seluruh panitia di turnamen tenis bergengsi itu, yang menurut wikipedia.org merupakan salah satu empat turnamen grand slam bersama Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan AS Terbuka.
Perempuan berjilbab itu bernama Aseel Shaheen, berdarah Kuwait. Dan, ia wasit wanita Arab pertama di Wimbledon.
"Tidak terlukiskan perasaan saya. Tidak pernah terbayangkan, dan ini sebuah tantangan. Saya adalah perempuan pertama dari dunia Arab yang menjadi wasit di Wimbledon," kata Shaheen, seperti dikutip dari situs sport360.com, hari Kamis (2/7).
London, menurut Shaheen, memang cukup terbuka terhadap perempuan berjilbab, namun ia meragukannya di dunia tenis. Shaheen sempat merasa khawatir kehadirannya tidak diterima karena berjilbab. "Namun ternyata sebaliknya. Mereka menerima saya," Shaheen menambahkan.
Shaheen, 41 tahun, tidak dibesarkan di “dunia tenis”. Ia menyukai olahraga. Berenang adalah olahraga kegemarannya, dan bercita-cita menjadi pelatih renang. Namun, jalan hidupnya berubah setelah mengikuti kursus menjadi wasit tenis pada 2002, dan berada di urutan ketiga terbaik dalam kursus itu.
Editor : Sotyati
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...