Asteroid Berdiameter 70 Cm Menghantam Rusia, Tidak Ada Kerusakan yang Dilaporkan
Asteroid itu merupakan asteroid ke-11 yang dideteksi oleh para ilmuwan sebelum menghantam Bumi. Namun, karena ukurannya yang kecil, asteroid tersebut tidak menimbulkan kerusakan apa pun.
SATUHARAPAN.COM-Sebuah asteroid berukuran sekitar dua setengah chinchilla menghantam Bumi di atas Siberia, Rusia, pada hari Selasa (3/12), menurut Badan Antariksa Eropa (ESA) dan NASA.
Asteroid tersebut, yang untuk sementara diberi nama C0WECP5, pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan di Observatorium Nasional Kitt Peak di Arizona.
Diperkirakan berdiameter sekitar 70 Centimeter, asteroid tersebut menghantam atmosfer sekitar pukul 11:14 EST. Asteroid tersebut terbakar tanpa bahaya di langit di atas Distrik Olyokminsky di Rusia timur, seperti yang ditunjukkan dalam rekaman yang telah mulai beredar di media sosial.
Saat ini, asteroid tersebut merupakan asteroid ke-11 yang pernah ditemukan oleh para ilmuwan sebelum menghantam Bumi, dan merupakan peristiwa tabrakan asteroid keempat yang tercatat pada tahun 2024.
Seberapa besar asteroid yang menabrak Bumi? Estimasi yang dikutip oleh NASA dan ESA menyebutkan asteroid C0WECP5 berdiameter sekitar 70 centimeter.
Sebagai perbandingan ukuranya dengan sesuatu yang kecil dan umumnya tidak berbahaya: seekor chinchilla, sejenis binatang pengerat yang hidup di pegunungan Andes di daratan Amerika Selatan.
Menurut Smithsonian, chinchilla berekor panjang dapat memiliki tubuh yang berkisar antara 23 Centimeter hingga 36 Centimeter, dan ekor yang panjangnya tujuh hingga 15 centimeter.
Jika dijumlahkan secara konservatif, dengan menggunakan estimasi sekecil mungkin, chinchilla berekor panjang dapat berukuran sekitar 30 sentimeter. Itu berarti asteroid tersebut berukuran sekitar dua setengah ekor chinchilla berekor panjang.
Dan seperti halnya jika dua setengah ekor chinchilla melesat melalui angkasa dan menghantam atmosfer Bumi, asteroid ini tidak akan pernah menyebabkan kerusakan apa pun pada Bumi, dan malah terbakar tanpa bahaya di langit.
Bisakah kita bertahan terhadap dampak asteroid? Meskipun dampak asteroid ini tidak menyebabkan kerusakan, dampak lainnya berpotensi menyebabkan kerusakan parah. Karena itu, para ilmuwan di bidang pertahanan planet telah bekerja keras untuk menemukan cara mencegah potensi peristiwa dampak dahsyat.
Inisiatif seperti misi Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) NASA menjanjikan dalam hal ini, karena terbukti mampu mengubah jalur orbit asteroid. Namun, mereka masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan dan meluncurkannya sebelum asteroid terlalu dekat.
Namun, yang membuat dampak ini menonjol adalah para ilmuwan dapat melihatnya ketika datang.
Dampak asteroid adalah salah satu bencana alam paling berbahaya yang dapat terjadi, dan salah satu langkah terpenting dalam pertahanan planet adalah mampu mendeteksinya datang.
Namun, para ahli telah menanggapi ancaman ini dengan serius, dengan program deteksi asteroid besar yang dijalankan oleh badan antariksa besar di seluruh dunia. (JP)
Editor : Sabar Subekti
Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan sepak bola dunia (FIFA) mengumumkan bahwa Arab Saudi terpilih sebag...