Atraksi Budaya Jateng 2020 Angkat Potensi Wonosobo
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah menggelar Atraksi Budaya Jateng 2020 untuk mengangkat potensi budaya serta pariwisata di Kabupaten Wonosobo.
Atraksi budaya yang menampilkan Tari Lengger Solasih, Tari Emblek, Tari Topeng, dan Sendratari Carica itu berlangsung di Alun-Alun Kabupaten Wonosobo, Minggu (16/2), dan disaksikan ratusan warga.
Perwakilan dari Disporapar Jateng sekaligus pengasuh Sanggar Tari Greget, Yoyok Bambang Priyambodo, mengatakan tujuan Atraksi Budaya Jateng 2020 itu digelar sebagai salah satu upaya melestarikan kesenian dan kebudayaan dari Kabupaten Wonosobo, sekaligus mengangkat potensi pariwisata setempat.
Ia mengungkapkan Pemprov Jateng terus mendorong seluruh kabupaten/kota untuk mengembangkan potensi budaya dan pariwisata yang ada di daerah masing-masing.
“Kami sangat tertarik dengan banyaknya jenis topeng yang dimiliki Wonosobo. Berdasarkan catatan kami sementara terdapat 65 jenis topeng dan tiap topeng memiliki karakteristik masing-masing. Ada Alusan, Gagahan, Gacolan, dan lainnya. Itu saja masih bisa kita bedah lagi sehingga bisa bervariasi,” katanya.
Ia menyebut setiap jenis topeng itu dapat dikembangkan menjadi sebuah sajian tari yang diciptakan berdasarkan karakternya.
“Misalnya, Topeng Jangkrik Genggong, berbeda karakternya dengan Buta Cakil, atau jenis gagahan lain dan itu berpotensi memiliki gerak tari sendiri,” ujarnya.
Terkait dengan hal itu, ia berharap adanya kerja sama yang intens dari berbagai pihak untuk melakukan kajian lebih mendalam mengenai karakter, sejarah, dan teknis pembuatan topeng-topeng tersebut, yang diperlukan untuk membuat koreografi tarian topeng yang dimaksud.
“Meski sudah ada literaturnya dan pakemnya, perlu kita kaji lagi lebih mendalam untuk keperluan tari. Dengan demikian, Wonosobo akan memiliki sajian kesenian tari yang demikian banyak,” katanya.
Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo menyambut baik pembinaan atraksi budaya di wilayahnya karena pembinaan tersebut merupakan langkah baik dalam upaya mendongkrak potensi pariwisata di kabupaten setempat. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat rutin digelar setiap tahun,” ujarnya.
Agus menilai pembinaan tersebut merupakan embrio awal untuk menumbuhkan potensi wisata di Kabupaten Wonosobo, termasuk juga carica yang merupakan tanaman khas setempat.
Ia ingin banyak potensi wisata dan budaya di daerah lain juga dapat diangkat sehingga memberikan daya tarik lain di Wonosobo.
“Masih banyak tempat wisata dan budaya yang bisa diangkat. Carica merupakan salah satu yang menjadi khas, tadi dibuatkan Sendratari Carica. Selain itu juga topeng, banyaknya topeng di Wonosobo juga berpotensi besar bagi atraksi kesenian tradisi,” katanya. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...