Australia Ingin Pendidikan Masuk Kesepakatan Dagang dengan RI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Australia mendesak universitas-universitas di negara itu diizinkan membuka kampus di Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan bebas dengan Indonesia yang diharapkan rampung tahun ini.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, mengungkapkan kesepakatan perdagangan bebas dengan Australia yang diberi nama Comprehensive Economic Partnership Agreement sudah 70 persen rampung.
Menurut dia, Australia ingin sektor pendidikan masuk dalam kesepakatan, mengingat Australia merupakan negara nomor satu sebagai tujuan belajar ke luar negeri oleh mahasiswa Indonesia. Apalagi, negara-negara lain seperti Malaysia, telah mengizinkan universitas asing.
"Jadi mereka meminta agar universitas Australia dapat beroperasi di Indonesia. Ini terobosan yang tengah dirundingkan oleh para negosiator," kata Lembong, dikutip dari Sydney Morning Herald.
Penyelesaian kesepakatan perdagangan bebas ini akan menjadi satu dari sejumlah topik kunci yang akan dibicarakan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull pada akhir pekan ini.
Kalangan universitas di Australia umumnya menyambut baik upaya ini. "Itu akan membawa perluasan dan pendalaman kerjasama Indonesia dan Australia di bidang pendidikan tinggi," kata Andrew Macintyre, pejabat pada RMIT University, salah satu universitas Australia yang sudah membuka kampus di Vietnam.
"Indonesia adalah negara yang sangat penting," kata dia. "Pendekatan kami fokus pada bekerja dengan mitra kami di sana ketimbang mendirikan sendiri kampus kami di sana," ia menambahkan.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...