Australia Jatuhkan Sanksi pada Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem

SYDNEY, SATUHARAPAN.COM-Australia telah memberikan sanksi kepada pemimpin baru Hizbullah, Naim Qassem, kelompok yang didukung Iran itu terus menerima pukulan telak dari operasi militer Israel.
Qassem menggantikan Hassan Nasrallah setelah ia dibunuh oleh serangan udara Israel di Beirut akhir tahun lalu.
“Hizbullah bertanggung jawab atas kematian banyak warga sipil di Lebanon, Israel, dan di seluruh Timur Tengah,” kata Kementerian Luar Negeri Australia pada hari Senin (3/2).
Australia memasukkan Hizbullah sebagai organisasi teroris pada tahun 2021 setelah AS mendesak masyarakat internasional untuk melakukannya.
Selama perang yang berlangsung selama setahun dengan Israel, hampir seluruh pimpinan Hizbullah terbunuh, dan diyakini sebagian besar senjatanya hancur. Hizbullah mulai menyerang Israel sehari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang di Israel.
Mekanisme pemantauan gencatan senjata, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah diberlakukan sejak gencatan senjata dicapai pada November.
Meskipun kesepakatan tersebut telah menetapkan pasukan Israel untuk mundur dari Lebanon selatan pada 26 Januari, AS mengumumkan perpanjangan pekan lalu.
AS mengatakan bahwa perpanjangan gencatan senjata "singkat dan sementara" diperlukan untuk memastikan bahwa Hizbullah tidak dapat mengancam rakyat Lebanon atau negara-negara tetangganya. Gedung Putih mengatakan senang bahwa tentara Israel telah mulai menarik diri.
"Presiden Trump berkomitmen untuk memastikan warga Israel dapat kembali dengan aman ke rumah mereka di Israel utara sambil juga mendukung Presiden Aoun dan pemerintah Lebanon yang baru," seorang pejabat Gedung Putih.
Lebanon memilih mantan komandan Angkatan Darat, Joseph Aoun, sebagai presiden pada 9 Januari, diikuti dengan penunjukan Nawaf Salam, seorang hakim ICJ dan pendukung utama Resolusi 1701 sebelumnya, untuk membentuk pemerintahan baru. (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti

Pakistan: Kelompok Militan Sandera 450 Penumpang Kereta Api
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Militan bersenjata menyandera ratusan penumpang kereta pada hari Selasa (...