Australia Segera Deportasi 200 Penjahat Kelas Teri
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM – Menteri Imigrasi Australia, Petter Dutton menyatakan akan mendeportasi lebih kurang dua ratus orang terpidana kejahatan geng motor, penyelundup obat-obatan terlarang dan kejahatan seksual yang telah dibatalkan izin tinggalnya.
"Terus terang saja para pelaku kejahatan itu tidak memiliki arti bagi masyarakat Australia, mereka juga tidak memberi nilai tambah," kata Menteri Imigrasi Australia, Petter Dutton seperti tercantum di abc.net.au, Selasa (24/2).
Jumlah visa yang dibatalkan oleh pemerintah Australia ini jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, hal ini terjadi karena Petter Dutton sekarang memiliki kewenangan lebih besar untuk membatalkan permohonan visa pelaku kejahatan yang telah divonis bersalah.
Sejak Desember 2014 lalu, tercatat ada 203 Visa yang telah dibatalkan, ini menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi mengingat dalam periode 3 tahun terakhir (Juli 2011 - Juli 2014) ;tercatat hanya terdapat 372 pembatalan visa. Dutton mengatakan dia tidak akan meminta maaf karena memilih bersikap tegas.
“Mereka seharusnya disingkirkan dari daratan Australia sesegera mungkin,” Dutton menambahkan.
Dutton mengatakan perubahan pada salah satu pasal dalam Undang Undang Imigrasi yakni kementerian memiliki kewenangan membatalkan visa.
"Intinya amandemen itu memberikan mandat bagi saya untuk membatalkan visa bagi orang yang divonis 12 bulan penjara atau orang yang telah memegang visa Australia namun telah divonis karena melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak,” Dutton menjelaskan.
"Amandemen ini juga menganugerahkan kewenangan pada menteri Imigrasi demi kepentingan nasional Australia untuk memutuskan apakah visa seseorang harus dibatalkan atau tidak, misalnya orang yang terlibat dalam kejahatan serius. Mereka bisa jadi terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang, pemerkosaan oleh geng motor atau mereka bisa juga terlibat dalam serangan seksual yang lain," Dutton menjelaskan. (abc.net.au).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...